Soloraya
Kamis, 25 Januari 2018 - 20:35 WIB

PENDIDIKAN SRAGEN : Atap Ruang Guru SDN 1 Dawung Runtuh karena Lapuk

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seorang guru Olahraga, Lukito, melihat kondisi atap ruang guru yang runtuh karena lapuk dimakan usia di SDN 1 Dawung, Jenar, Sragen, Kamis (25/1/2018). (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Atap SDN 1 Dawung, Sragen, runtuh karena sudah lapuk dimakan usia.

Solopos.com, SRAGEN — Pintu ruang guru di SDN 1 Dawung, Jenar, Sragen, terkunci rapat dengan gembok besi berukuran besar. Pintu itu sengaja ditutup karena ruangan itu tidak lagi digunakan sejak sebulan lalu. Dari luar ruang tampak atap di bagian sudut tenggara runtuh.

Advertisement

“Ya, tadi malam [Rabu, 24/1/2018] pukul 21.00 WIB, atap itu runtuh saat hujan deras mengguyur. Kami sudah menyadari usuk dan reng di ruang guru itu sudah lapuk makanya kami sengaja mengosongkan ruang itu sejak lama,” ujar Lukito, salah seorang guru Olahraga SDN yang terletak di ibu kota Kecamatan Jenar itu saat berbincang dengan wartawan, Kamis (25/1/2018) siang.

Lukito menunjukkan kondisi atap yang runtuh dari dalam ruangan. Untuk memasuki ruang itu harus melewati ruang laboratorium komputer yang terletak di sisi utara ruang guru itu. Reruntuhan material atap dan kayu masih tercecer.

Para guru sengaja tak membersihkan ruang itu supaya mendapat perhatian dari pemerintah kabupaten. “Bukan hanya ruang guru ini tetapi ruang laboratorium komputer di sebelahnya juga sudah keropos atapnya. Kelihatannya masih bagus tetapi dalamnya sudah keropos,” ujarnya.

Advertisement

Di utara dua ruang itu sebenarnya masih ada satu lokal. Lokal yang dianggap masih aman dan masih digunakan untuk belajar siswa kelas VI menyambung dengan ruang laboratorium komputer yang dihubungkan dengan ruang unit kesehatan sekolah (UKS).

Ruang UKS itu memanfaatkan rongga bangunan selebar dua meter dengan atap tambahan dari asbes. “Untuk sementara ruang guru menempati ruang kelas IV yang kemudian digunakan untuk belajar siswa kelas VI. Akhirnya, ruang guru dipindah menempati ruang kelas VI dan anak-anak kelas VI menempati ruang kelas IV. Kemudian anak-anak kelas IV menempati ruang kelas II. Sekarang anak-anak kelas II yang hanya 14 orang itu belajar dengan memanfaatkan ruang perpustakaan,” kata Sutiarsih, guru Agama Kristen yang berbincang dengan Solopos.com, Kamis siang.

Sutiarsih menyampaikan bangunan yang atapnya runtuh plus dua lokal yang masih satu deret itu merupakan bangunan lama. Ia ingat pernah direhab sekali pada 1990-an. Dindingnya sudah rusak dan keropos. Lantainya juga retak-retak karena pergerakan tanah.

Advertisement

“Kami sudah mengajukan rehab pada 2016 dan 2017 tetapi belum ada respons dan informasinya supaya menunggu. Harapannya, ruang sekolah itu supaya segera diperbaiki supaya kegiatan belajar mengajar di SDN 1 Dawung lebih nyaman,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif