Entertainment
Kamis, 25 Januari 2018 - 21:10 WIB

Film Aksi 212 Tayang Maret 2018

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Poster film 212 The Power of Love (Instagram @212movie)

Film terbaru tentang Aksi 212 siap tayang pada Maret 2018 mendatang.

Solopos.com, SOLO – Masih ingat dengan Aksi 2012 yang begitu menghebohkan? Aksi yang digelar jutaan umat Islam untuk menuntut terdakwa kasus penistaan agama, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), tentu masih membekas dalam ingatan. Saking fenomenalnya, aksi ini diangkat dalam sebuah film bertajuk 212 The Power of Love.

Advertisement

Film garapan rumah produki Warna Pictures itu rencananya dirilis Maret 2018 mendatang. Namun, film ini cukup sering dibahas oleh warganet di media sosial. Bahkan, pesohor Tanah Air seperti Oki Setiana Dewi ikut mempromosikan film tersebut melalui akun Instagram pribadinya, @okisetianadewi. Baca juga: Wow! Aksi 212 Bakal Difilmkan

Jauh sebelum dirilis di bioskop, pihak tim produksi film 212 The Power of Love telah memberikan bocoran dengan mengunggah video trailer di Youtube pada awal Desember 2017 lalu. Ditilik Solopos.com dari Youtube, Kamis (25/1/2018), video itu memperlihatkan cuplikan film yang dibintangi oleh Fauzi Badila dan Meyda Safira. Ada pula penampilan spesial dari Arie Untung, Dimas Seto, hingga Irfan Hakim dalam film arahan Jastris Arimba itu.

Proyek film ini mendapatkan banyak dukungan, salah satunya dari pihak Masyarakat Ekonomi Syariah (MES). Pihak Warna Pictures menegaskan, 212 The Power of Love bukanlah film politik. Pesan utama yang ingin disampaikan lewat film ini adalah tentang cinta, keimanan, dan ketakwaan.

Advertisement

212 The Power of Love, sebuah film yang mengantarkan pesan tentang indahnya keimanan, perdamaian, dan cinta yang diadaptasi dari peristiwa Aksi Bela Islam 212 setahun lalu,” ungkap tim produksi melalui akun Instagram @212movie, Senin (22/1/2018).

Film 212 The Power of Love itu diadaptasi dari kisah nyata dengan latar belakang Aksi 212. Film itu bercerita tentang pergolakan batin seorang jurnalis bernama Rahmat (Fauzi Badila). Baginya, Aksi 212 adalah tindakan yang berlebihan.

Pendapat Rahmat bertentangan dengan sang ayah yang merupakan pemuka agama di kampungnya. Sebagai orang yang konservarif, ia menganggap Aksi 212 sebagai wujud kecintaan dan pembelaan terhadap agama Islam. Oleh sebab itu, meski usianya tak lagi muda, ia tetap bersemangat berangkat ke Jakarta untuk mengikuti aksi tersebut. Berawal dari iba melihat sang ayah yang nekat pergi sendirian, dia akhirnya ikut berangkat ke Jakarta. Perjalanan tersebut akhirnya memberikan makna luar biasa bagi dirinya dan sang ayah.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif