Soloraya
Kamis, 25 Januari 2018 - 19:35 WIB

BENCANA KLATEN : Talut Perbatasan DIY Longsor Ancam Permukiman Warga Bometen

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Talut di Desa Serut, Kecamatan Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul, DIY, longsor sepanjang 20 meter dengan ketinggian 6 meter, Kamis (25/1/2018) pagi. (Istimewa/Pusdalops BPBD Klaten)

Talut di wilayah perbatasan dengan DIY longsor mengancam permukiman warga Bometen, Gantiwarno, Klaten.

Solopos.com, KLATEN — Talut jalan desa di perbatasan Klaten-Gunungkidul, DIY, longsor pada Kamis (25/1/2018) pagi. Longsornya talut jalan itu mengancam keselamatan puluhan warga di Dukuh Bometen, Desa Ngandong, Kecamatan Gantiwarno, Klaten.

Advertisement

Talut longsor sepanjang 20 meter dengan ketinggian sekitar 6 meter. Di bawah talut tersebut terdapat permukiman warga Dukuh Bometan. Jarak rumah dan talut hanya sekitar 2 meter. Talut longsor lantaran tanah labil setelah diguyur hujan deras pada Rabu-Kamis (24-25/1/2018).

“Ada talut lainnya sepanjang 20 meter yang sudah retak dan berpotensi longsor. Talut yang longsor tidak sampai mengenai rumah warga,” kata Kepala Desa Ngandong, Surat, saat dihubungi, Kamis.

Talut itu belum genap setahun dibangun Pemkab Gunungkidul. Pembangunan menyusul talut sebelumnya longsor pada awal 2017.

Advertisement

Ia menjelaskan sudah membuat surat terkait longsornya talut tersebut ke pemerintah Desa Serut, Kecamatan Gedangsari, yang menjadi lokasi longsornya talut. Hal itu dimaksudkan agar peristiwa longsornya talut itu diteruskan ke BPBD Gunungkidul dan segera ditangani.

“Kami sampaikan ke Gunungkidul karena masuk ke wilayah sana. Untuk sementara disangga menggunakan bambu agar tidak semakin banyak tanah yang longsor,” ungkapnya.

Surat menjelaskan ada sekitar 12 keluarga dengan 30-40 jiwa warga Dukuh Bometen yang terancam longsor jika sewaktu-waktu talut kembali ambrol. Meski tinggal di wilayah rawan, untuk sementara warga tak mengungsi.

Advertisement

“Kalau hujan terus menerus, warga sudah tahu dan akan langsung meninggalkan rumah mereka menumpang di tempat tetangga yang lebih aman. Saat hujan reda, warga kembali ke rumah masing-masing,” kata dia.

Kepala Pelaksana BPBD Klaten, Bambang Giyanto, mengatakan koordinasi dilakukan dengan BPBD Gunungkidul untuk upaya penanganan lantaran talut yang longsor berada di wilayah Gunungkidul. Ronda malam juga digiatkan warga untuk memantau kondisi talut sepanjang sewaktu. Warga sudah mengatur saluran pembuangan air hujan dari perbukitan yang bisa memicu longsor susulan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif