Jogja
Rabu, 24 Januari 2018 - 06:40 WIB

Setahun 34 Ibu Hamil di DIY Meninggal Dunia

Redaksi Solopos.com  /  Bhekti Suryani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi ibu hamil (Dailymail.co.uk)

Angka kematian ibu menurun dibanding 2016.

Harianjogja.com, JOGJA–Angka Kematian Ibu (AKI) di DIY sepanjang 2017 mencapai 34 kasus. Sebagian besar kematian disebabkan oleh penyakit tidak langsung seperi penyakit jantung, masalah paru-paru dan kelainan tiroid.

Advertisement

Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan DIY, Inni Hikmatin mengatakan ada 34 kasus kematian dari 42.556 lahir hidup di 2017. Secara tidak langsung, ini berarti 79 kematian dari 100.000 kelahiran yang terjadi di DIY. Jumlah ini lebih rendah dari 2016 yaitu sebanyak 39 kasus dari 43.026 kelahiran hidup atau 87 dari 100.000 kematian. “Penyebabnya baik dikarenakan sebab langsung dan tidak langsung,” jelasnya kepada Harianjogja.com, Selasa (23/1/2018).

Ia menguraikan yang dimaksud dengan penyebab langsung antara lain pendarahan, eklamsia, preklamsia, dan infeksi. Sedang penyebab tidak langsung yang berdampak pada hilangnya nyawa ibu hamil ialah penyakit jantung, masalah paru-paru, kelainan tiroid, emboli, dan penyakit lainnya. Meski demikian, sebagian besar penyebab kematian ibu di DIY ialah penyakit penyerta alias penyebab tidak langsung seperti masalah paru.

Baca juga : Masih Ada Ibu Hamil yang Meninggal di Kota Jogja

Advertisement

Hal ini, tambah Inni, menjadi bukti jika penyakit tidak menular (PTM) di DIY sudah menjadi permasalahan kesehatan.  Pihaknya sendiri berusaha menekan angka tersebut dengan melakukan pendekatan berupa program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas). Selain itu, dilakukan pula pendekatan di pelayanan primer dengan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK).

Inni mengatakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) juga harus digiatkan di kalangan masyarakat. Bukan hanya itu, penerapannya juga harus benar-benar berjalan di tatanan keluarga untuk menekan munculnya PTM. AKI di DIY sendiri dikatakan oleh Inni lebih rendah dari angka rata-rata nasional.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif