Soloraya
Rabu, 24 Januari 2018 - 22:35 WIB

PERPARKIRAN SOLO : Pemkot akan Beli Lahan untuk Penuhi Kebutuhan Satuan Ruang Parkir Kendaraan

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Pemkot Solo berencana membeli  lahan di tengah kota untuk memenuhi kebutuhan ruang parkir.

Solopos.com, SOLO — Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menggulirkan kembali rencana pembangunan gedung parkir yang sempat tertunda dua terakhir ini. Pembangunan gedung parkir mendesak dilakukan guna memenuhi ruang satuan parkir di Kota Bengawan.

Advertisement

Pembangunan gedung parkir sempat tertunda karena pengajuan anggaran di APBD 2017 dicoret legislatif. Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Solo Hari Prihatno berencana membeli lahan di tengah kota.

Pemkot akan mengajukan anggaran untuk pembelian lahan pada tahun ini melalui APBD Perubahan. Lahan tersebut akan digunakan sebagai pemenuhan ruang satuan parkir.

Advertisement

Pemkot akan mengajukan anggaran untuk pembelian lahan pada tahun ini melalui APBD Perubahan. Lahan tersebut akan digunakan sebagai pemenuhan ruang satuan parkir.

“Saya belum bisa beberkan di mana lahan yang akan kami beli. Tapi yang jelas tengah kota,” kata Hari ketika dijumpai wartawan di Balai Kota, Rabu (24/1/2018).

Baca:

Advertisement

Tiga Gedung Parkir Solo Batal Dibangun Tahun Ini

Hari mengatakan pembangunan gedung parkir akan dibangun portabel atau sistem bongkar pasang. Lahan minim, parkir portabel dapat menampung lebih banyak kendaraan. Namun tentunya dengan mempertimbangkan sisi estetika karena akan dibangun di tengah kota.

Hari mengatakan Pemkot terus menata parkir di Kota Bengawan. Sistem perparkiran saat ini belum ideal.

Advertisement

“Perubahan sudut parkir sudah diterapkan di beberapa ruas jalan protokol di antaranya Jl. Gatot Subroto, Jl. Slamet Riyadi, Jl. dr. Radjiman dan Jl. Urip Sumoharjo,” katanya.

Perubahan sudut parkir dari 45-60 derajat diubah menjadi nol derajat ini merupakan upaya Pemkot dalam menata parkir di Kota Bengawan. Jl. Slamet Riyadi misalnya, dilakukan seiring penerapan contra flow atau melawan arus bus Batik Solo Trans (BST).

“Otomatis dengan revisi sudut parkir kapasitas ruang parkir berkurang hingga 60 persen. Ini berdampak pada hilangnya pendapatan parkir,” katanya.

Advertisement

Target parkir tahun ini tetap Rp3,3 miliar. Guna memenuhi target itu, Dishub memetakan lokasi lain untuk mengganti pendapatan parkir tersebut. Harapannya target pendapatan parkir bisa tercapai pada tahun ini.

Kasi Parkir Umum dan Khusus Dishub Solo Henry Satya Negara mengatakan, berbagai sistem telah diberlakukan agar masyarakat mendapatkan pelayanan parkir terbaik. Selain itu tidak memunculkan masalah bagi lalu lintas, salah satunya dengan penerapan parkir elektronik.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif