Jogja
Rabu, 24 Januari 2018 - 13:41 WIB

Kematian Balita di DIY Capai 347 Kasus

Redaksi Solopos.com  /  Bhekti Suryani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi bocah balita (JIBI/Dok)

BBLR dan asfiksia mendominasi kematian balita.

Harianjogja.com, JOGJA–Ratusan balita di DIY meninggla dunia sepanjang 2017. Sejumlah hal menyebabkan kematian balita di DIY.

Advertisement

Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan DIY, Inni Hikmatin mengatakan  sepanjang 2017 tercatat sebanyak 347 kasus kematian balita. “Jumlah ini terjadi untuk 42.556 kelahiran hidup di DIY,” kata Inni Hikmatin, Selasa (23/1/2018).

Jika dikonversi, tambah wanita berkacamata ini, nilainya berarti 8 per 1.000 kelahiran hidup. Meski tidak bisa menyebutkan secara detail angka kematian balita pada tahun 2016 sebagai pembanding, ia mengatakan jumlahnya relatif sama.

Penyebab kematian balita sendiri didominasi oleh asfiksia dan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR). Sebelumnya, Dinas Kesehatan Kota Jogja mencatat angka kematian balita di Jogja saja selama 2017 lalu sebanyak 33 orang. Jumlah ini meningkat dibanding 2016 lalu yang mencapai sebanyak 30 orang. “Penyebab kematian balita adalah karena radang paru dan diare. Ini karena kondisi lingkungan yang kurang sehat, maka perlu ditingkatkan lagi PHBS,” kata Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Jogja, Agus Sudrajat.

Advertisement

Agus mengklaim angka kematian balita di Jogja masih terbilang rendah di banding angka rata-rata nasional. Bahkan menurut dia, angka kematian itu sudah menurun dibanding 2015 lalu sebanyak 34 orang. Kendati demikian, pihaknya tetap berupaya untuk terus menekan angka kematian balita.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif