Soloraya
Rabu, 24 Januari 2018 - 18:05 WIB

100 Polwan, Bhayangkari, dan ASN Polres Karanganyar Divaksin TD

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Polwan Polres Karanganyar mendapatkan vaksin tetanus difteri (TD) di Aula Jananuraga Polres Karanganyar, Rabu (24/1/2018). (Sri Sumi Handayani/JIBI/Solopos)

Vaksin TD diberikan kepada polwan, bhayangkara, dan ASN Polres Karanganyar.

Solopos.com, KARANGANYAR — Sebanyak 100 orang anggota Bhayangkari, Polwan, dan aparatur sipil negara (ASN) Polres Karanganyar mendapatkan vaksin Tetanus Difteri (TD) di Mapolres setempat, Rabu (24/1/2018). Sebelum mendapatkan imunisasi TD, mereka mengikuti sosialisasi perihal penyakit difteri.

Advertisement

Kegiatan tersebut bagian dari program Bhayangkari pusat. Ketua Bhayangkari Cabang Karanganyar, Emma Aprillya, menyampaikan sosialisasi dan vaksinasi TD bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Karanganyar.

“Harapan kami, anggota sehat sehingga dapat melaksanakan tugas sebaik-baiknya. Pemberian vaksin TD ini kan untuk mencegah penyakit, memberikan kekebalan pada tubuh supaya tidak terjangkit bakteri maupun virus yang sedang mewabah. Semoga program ini bermanfaat untuk kesehatan dan mendukung kinerja anggota,” kata Emma saat ditemui wartawan di sela-sela kegiatan.

Kepala Seksi (Kasi) Imunisasi dan Surveilans Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Karanganyar, Diah Ariani, menyampaikan petugas kesehatan datang ke Polres Karanganyar atas permintaan pihak kepolisian.

Advertisement

Diah menyampaikan usia 15-39 tahun masih termasuk program kesehatan. Maksudnya adalah masih harus mendapatkan vaksin tambahan.

“Permintaan Polres pemberian vaksin untuk sejumlah sasaran. Wanita usia subur atau 15-39 tahun itu menjadi prioritas. Masih masuk program kesehatan. Biar terhindar dari tetanus dan difteri,” ujar dia.

Salah satu wanita polisi yang akrab disapa Polwan di Sub Bagian Humas Polres Karanganyar, Ririn Rachmawati, mengaku mendapatkan vaksin TD. Dia merasa perlu mengikuti kegiatan itu karena mencegah penyakit yang sedang mewabah, yakni difteri.

Advertisement

“Rasanya senut saja. Enggak kemeng. SD sudah pernah dapat kayaknya tapi lupa kapan,” tutur Ririn.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif