Jogja
Selasa, 23 Januari 2018 - 06:20 WIB

Mahasiswa Korsel Mengakui Susahnya Membuat Kerajinan Serat Alam

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah mahasiswa melakukan praktik menganyam di Desa Wisata Salamrejo, Sentolo, Senin (22/1/2018). (Beny Prasetya / Harian Jogja)

Belasan mahasiswa asal Korea Selatan (Korea Selatan) kunjungi Desa Wisata Salamrejo

Harianjogja.com, KULONPROGO– Belasan mahasiswa asal Korea Selatan (Korea Selatan) kunjungi Desa Wisata Salamrejo, Kecamatan Sentolo, Senin (22/1/2018).

Advertisement

Kedatangan mereka tidak lain ialah untuk belajar membuat kerajinan alam dari serat alam. Saat diberikan kesempatan untuk melakukan pembuatan coster alias anyaman dasar sebelum menjadi tas atau vas, mereka merasa kesulitan.

Salah satu Mahasiswa Hanseo University, Seu Woo-Jin mengungkapkan ini adalah pertama kalinya dirinya datang untuk melihat langsung bagaimana kerajinan tangan di buat. Selama ini dirinya hanya melihat kerajinan tangan di pasar.

“Ternyata sangat susah untuk mengerjakannya, bahkan ketika menarik dan memasukkan [menganyam] saya sangat kesulitan,” ucap Jin menggunakan Bahasa Inggris.

Advertisement

Bahkan dirinya tidak menyangka pengrajin yang ada telah berumur alias tidak muda. Jin terkesima bagaimana setiap pengrajin lihai dalam menganyam dan membuat pola lingkaran untuk membuat coster.

“Saya paling tidak bisa dalam membuat coster, kalau saya bisa membuat dan sampai menghasilkan kerajinan akan saya bawa pulang, karena tidak diolah dengan mesin,” katanya.

Sementara Ketua Pokdarwis Pamungkas Salamrejo, Mujiran mengungkapkan berterimakasih dengan Universitas Kristen Duta Wacana. Dimana mereka dapat membawa 13 mahasiswa asal negeri ginseng untuk belajar di desa wisata yang terkenal akan kerajinan tangannya itu.

Advertisement

“Sangat bagus sekali kita ingin mengetahui sejauh mana wisata kerajinan ini diminati, karena kita tahu bahan baku semakin susah, apakah ini diminati atau tidak,” ucapnya.

Mujiran menambahkan sebelum mereka melakukan praktik menganyam, seluruh peserta diperlihatkan bagaimana tahapan prosesnya sebelum menjadi sebuah kerajinan betupa tas, vas, dan lain sebagainya. Adapun dipilih coster karena pembuatan coster dinilai paling mudah dan paling mendasar dari seluruh tahapan yang ada.

“Kerajinan serat alam bambu dan enceng gondok, kami pekernalkan step by step, meminta sedikit praktik kita pilih praktik coster,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif