News
Selasa, 23 Januari 2018 - 14:10 WIB

Kisah Pedagang Bakso & Kuli Bangunan Ditabrak Bocah Sekolah Bikin Prihatin

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gerobak bakso ditabrak bocah sekolah. (Istimewa/Facebook)

Banyaknya bocah sekolah dengan bebas mengendarai sepeda motor di jalan raya menjadi gunjingan warganet.

Solopos.com, SOLO – Sebuah cerita tentang kecelakaan yang melibatkan bocah berseragam sekolah belum lama ini viral di media sosial. Pengunggah cerita mengumpamakan dua kuliner jalanan jadi korban bocah-bocah sekolah yang belum matang emosinya saat berkendara di jalan raya.

Advertisement

Berdasarkan pantauan Solopos.com, Senin (22/1/2018), cerita viral tersebut diunggah di akun Facebook Fauzan Mukrim, Selasa (16/1/2018). Ia menjadi saksi dua kecelakaan yang membuat dua jenis kuliner yang biasa dijajakan di pinggir jalan, berceceran di tengah jalan.

“Baiklah, karena suasana sudah agak santai, saya mau menulis tentang perjalanan ke kantor siang tadi. Dua kali saya lihat makanan yang berada di tempat tidak seharusnya,” tulis Fauzan Mukrim.

Advertisement

“Baiklah, karena suasana sudah agak santai, saya mau menulis tentang perjalanan ke kantor siang tadi. Dua kali saya lihat makanan yang berada di tempat tidak seharusnya,” tulis Fauzan Mukrim.

Awalnya, Fauzan melihat kecelakaan yang melibatkan gerobak bakso dengan sepeda motor. Menurut cerita Fauzan, gerobak tampak terbanting karena ditabrak sepera motor. Mi, bihun, sambel, taoge, hingga bakso berceceran di jalan. “Saat saya tiba di situ, abang bakso sedang ditolong mas-mas ojek online,” tambah Fauzan.

Kurang lebih 16 KM dari kecelakaan pertama, Fauzan melihat nasi bungkus dengan lauk krecek berceceran di jalan. Nasi bungkus itu diabwa seorang pria yang berbusana mirip kuli bangunan. Saat Fauzan tiba di tempat kecelakaan, ia melihat pria yang mirip kuli bangunan itu duduk di trotoar memegangi perutnya seperti menahan sakit.

Advertisement

Penjual bakso ditabrak bocah berseragam SMP yang memboncengkan temannya. Bocah SMP seharusnya belum bisa memiliki SIM. Sedangkan, pria yang mirip kuli bangunan itu ditabrak bocah berseragam SMA yang memboncengkan temannya, keduanya tanpa helm.

Please, om dan tante. Anak kecil jangan dulu dikasih motor. Tunggulah sampai mereka cukup matang fisik dan emosinya. Sayang anak itu nggak begitu caranya. Itu justru akan membahayakan dirinya sendiri dan orang lain,” tutup Fauzan Mukrim.

Cerita dari Fauzan Mukrim tentang bahayanya bocah sekolah dibebaskan naik sepeda motor itu menjadi viral dan jadi bahan gunjingan warganet. Hingga senin sore, unggahan tersebut dibagikan ulang lebih dari 7.400 kali.

Advertisement

“Yang bikin rusak generasi muda itu justru generasi tua. Orang tua zaman now memberi kemudahan pada anak-anaknya. Bayi aja udah disodorin ponsel, remaja udah dikasih motor,” tulis Desni Intan Suri.

“Setuju, jangan pernah kasih kendaraan bermotor untuk anak di bawah umur. Selain emosi yang belum stabil, teknik membawa sepeda motor juga masih minim, sehingga bahaya untuk si anak sendiri,” tulis Ikke Harinawati.

“Ini pengaruh didikan keluarga, lingkungan, serta tontonan. Sinetron remaja anak SMA isinya padabawa motor semua. Padahal film-film Korea kalau masih sekolah rata-rata pada naik bus atau diantar,” tulis Itta Ethan.

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci : Kisah Tragis Kisah Unik
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif