Jogja
Selasa, 23 Januari 2018 - 05:20 WIB

Awas, Ada Pohon Pisang di Tengah Jalan Raya Krapyak!

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah warga menanm pohon pisang di tengah Jalan Krapyak Raya, Desa Wedomartani, Kecamatan Ngempak, Senin (22/1/2018). (JIBI/Irwan A. Syambudi).

Aksi taman pohon pisang dilakukan warga Desa Wedomartani, Kecamatan Ngemplak

Harianjogja.com, SLEMAN—Aksi taman pohon pisang dilakukan warga Desa Wedomartani, Kecamatan Ngemplak di Jalan Krapyak Raya. Aksi tersebut dilakukan sebagai wujud protes kepada pemerintah lantaran tak kunjung memperbaiki jalan yang telah lama rusak.

Advertisement

Menurut salah seorang warga yang ikut aksi menanam pohon pisang, Paimin mengatakan Jalan Krapyak Raya sudah lama tidak diperbaiki. Pengaspalan yang pertama kali dilakukan adalah pada 26 tahun silam, dan setelah itu tidak lagi ada pengaspalan secara total.

“Hanya ditambal saja, kalau pas hujan rusaknya semakin parah,” kata dia kepada wartawan, Senin (22/1/2018).

Untuk itu sebagai bentuk protes dia bersama warga yang lain melakukan aksi menanam pisang di jalan-jalan yang berlubang. Terhitung sejak Minggu (21/1/2018) dan Senin (22/1/2018) sudah ada delapan pohon pisang yang ditanam di tengah jalan yang berlubang. Selain sebagai wujud protes, pohon pisang diharapkan dapat menjadi tanda agar pengendara lebih berhati-hati.

Advertisement

Terlebih diakuinya di jalan berlubang dan tanpa penerangan tersebut telah sering kecelakaan. Pengendara yang melintas saat malam hari kerap terjatuh lantaran terdapat lubang berdiameter 500 centimeter dengan kedalaman rata-rata 10 centimeter.

Menurutnya salah satu titik yang terdapat banyak lubang terletak di depan SD N Krapyak 2. “Rusak sebetulnya sudah lama. Yang paling parah setelah ada hujan itu. Aliran selokan tidak bisa menampung dari wilayah Sukoharjo terus meluber dan ada ledeng airnya meluber,” jelasnya.

Dengan intensitas hujan yang masih tinggi kemungkinan kerusakan jalan diperkirakannya akan tambah parah. Oleh sebab itu pihaknya berharap pemerintah segera merespon dengan melakukan perbaikan. Namun jika dengan aksi menanam pohon tidak direspon pihaknya akan melakukan aksi lanjutan.

Advertisement

Sementara itu, Kepala Desa Wedomartani, Teguh Budianto mengatakan Jalan Krapyak Raya memang pertama kali dibangun pada 1991. Dan hingga saat ini dia mengakui jalan yang berstatus jalan kabupaten tersebut belum pernah diaspal ulang.

Padahal selama ini jalan tersebut menjadi jalan alternatif dari arah Kabupaten Magelang menuju Prambanan. Sehingga memang banyak kendaraan yang bermuatan besar melintas dan turut menjadi penyebab rusaknya jalan tersebut.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif