Soloraya
Senin, 22 Januari 2018 - 19:35 WIB

INFRASTRUKTUR KLATEN : Gorong-Gorong Perempatan Jombor Ambles karena Kerap Dilewati Truk Kontainer

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pengendara melintasi gorong-gorong ambles di Dukuh Jombor, Desa Jombor, Kecamatan Ceper, Klaten, Senin (22/1/2018). (Cahyadi Kurniawan/JIBI/Solopos)

Gorong-gorong di perempatan Jombor, Klaten, ambles diduga karena tak kuat menahan beban kendaraan yang melintas.

Solopos.com, KLATEN — Gorong-gorong di perempatan Dukuh Jombor, Desa Jombor, Kecamatan Ceper, Klaten, ambles diduga karena tak kuat menahan beban kendaraan berat seperti kontainer yang kerap melintas di jalan itu.

Advertisement

Gorong-gorong yang ambles dan berlubang membuat banyak mobil terperosok karena berada di tengah badan jalan itu. Posisi gorong-gorong ambles berada di sebelah timur perempatan Dukuh Jombor, Desa Jombor, Kecamatan Ceper, dekat jalan Solo – Jogja.

Gorong-gorong ambles menyisakan lubang berukuran sekitar satu meter kali setengah meter. Dalam lubang itu terlihat rangkaian besi beton sisa gorong-gorong. Warga memasang papan peringatan di dekat lubang agar pengguna jalan berhati-hati.

Warga setempat, Wawan, 30, mengatakan gorong-gorong itu ambles sejak sebulan lalu. Selama ini jalan tersebut kerap dilewati truk kontainer menuju pabrik tak jauh dari lokasi gorong-gorong yang rusak. “Mungkin karena menerima beban berat jadi gorong-gorong rusak. Gorong-gorong dibangun hanya pakai cor biasa bukan buis beton,” kata dia saat ditemui Solopos.com di rumahnya, Senin (22/1/2018).

Advertisement

Kepala Desa Jombor, Kecamatan Ceper, Pius Tridoyo, mengatakan manajemen perusahaan yang yang menaungi truk kontainer menyampaikan bersedia memperbaiki gorong-gorong yang rusak. Ia meminta agar perusahaan itu melapor terlebih dahulu ke Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Klaten sebelum melakukan perbaikan.

“Manajemen perusahaan sudah ke kantor desa dan siap membangun kembali gorong-gorong,” kata Pius.

Ia menerangkan ada jalur alternatif untuk menuju perusahaan dengan melalui Karangwuni. Namun, ia tak tahu apakah ada gorong-gorong atau tidak. Jika ada gorong-gorong, mungkin tak mampu menahan beban muatan yang berat.

Advertisement

“Semoga perbaikan dari perusahaan bisa jadi lebih kuat gorong-gorongnya,” harap dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif