Jogja
Senin, 22 Januari 2018 - 19:40 WIB

FENOMENA ANEH : Muncul Suara Bergemuruh, Air Luweng Mengering Hanya Dua Jam

Redaksi Solopos.com  /  Bhekti Suryani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Salah seorang warga melihat Luweng Blimbing yang airnya menyusut secara tiba-tiba, Senin (22/1/2018). (David Kurniawan/JIBI/Harian Jogja)

Air Luweng Blimbing mengering secara tak wajar.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL–Pasca-Badai Cempaka yang terjadi pada akhir November 2017, warga Dusun Serpeng Wetan, Pacarejo, Semanu sempat dikejutkan dengan meluapnya Luweng Blimbing. Namun kondisi itu telah berubah karena debit air di luweng mengering dan membuat diameter bertambah luas.

Advertisement

Salah seorang warga Desa Pacarejo, Semanu, Suharto mengatakan, peristiwa mengeringnya Luweng Blimbing terjadi pada Minggu (21/1/2018). Proses penyusutan tidak wajar karena terjadi hanya dalam kurun waktu dua jam.

Dia menuturkan, sejak hujan deras yang terjadi November 2017 lalu, air di luweng penuh. Namun secara tiba-tiba terjadi penyusutan dari pukul 14.00-16.00 WIB. “Dalam dua jam air di luweng habis tersedot ke bawah,” kata Harto kepada wartawan, Senin (22/1/2018).

Menurut dia, penyusutan air di luweng membuat warga kaget. Pasalnya, saat air masih penuh di sekitar lokasi banyak warga yang datang karena penasaran. “Sama seperti saat meluap, saat mengering juga membuat warga heran. Tapi bedanya untuk sekarang [kemarin] hanya dilihat oleh warga sekitar,” ungkapnya.

Advertisement

Hal senada diungkapkan oleh Wartinah. Menurut dia, sebelum debit air luweng menyusut sempat mendengar suara bergemuruh dan melihat air terhisap ke dasar luweng. “Kebetulan saat kejadian saya sedang berada di ladang untuk memanen kacang,” ujarnya.

Wartinah mengatakan, penyusutan yang mendadak tidak hanya menguras isi air, namun akibat kejadian tersebut luasan luweng bertambah dan kedalamannya mencapai 60 meter. “Di sisi timur ada longsoran baru sehingga luas luweng bertambah,” katanya.

Kepala desa Pacarejo, Suhadi mengatakan, pihaknya sudah mendapatkan laporan terkait dengan menyusutnya air di Luweng Blimbing. Untuk tindak lanjut, Pemerintah Desa akan membuat laporan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul terkait dengan penyusutan itu. “Besok [hari ini] kami akan berkirim surat ke BPBD,” katanya.

Advertisement

Untuk mengetahui peristiwa aneh yang terjadi pada luweng, ia berharap ada kajian dari tim ahli. Apalagi proses naiknya debit air luwung maupun penyusutan terjadi secara tiba-tiba. “Ini yang membuat kami bertanya-tanya. Untuk penelitian sendiri, jelas kami tidak bisa karena anggaran yang dimiliki sangat terbatas,” ungkapnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif