Soloraya
Senin, 22 Januari 2018 - 17:15 WIB

Bupati Wardoyo Wijaya Tegaskan Sukoharjo Tak Butuh Beras Impor

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya (JIBI/Solopos/Dok.)

Sukoharjo tak butuh beras impor karena panen petani surplus.

Solopos.com, SUKOHARJO — Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya, menegaskan menolak beras impor karena Sukoharjo merupakan lumbung pangan Provinsi Jawa Tengah. Dia menyatakan hasil panen padi petani Sukoharjo selama ini mampu membantu memenuhi kebutuhan pangan nasional dan kualitas berasnya baik.

Advertisement

“Sukoharjo tidak butuh beras impor karena sudah swasembada pangan dan beras petani kita [Sukoharjo] sangat melimpah. Laporan dari Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo stok beras kita selalu surplus. Nilainya terus mengalami peningkatan setiap kali panen dalam satu tahun. Jadi stok beras Sukoharjo selalu surplus,” kata Wardoyo WIjaya, Senin (22/1/2018), kepada wartawan di kantornya.

Bupati menginginkan surplus beras di Sukoharjo dapat menjaga kestablian harga beras yang mulai naik awal Januari lalu. “Dinas terkait cari tahu permasalahan sebenarnya kenapa harga beras naik. Jika sudah diketahui permasalahannya segera bergerak cepat untuk mengatasi karena stok melimpah,” katanya.

Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (PKUKM) Sukoharjo, Sutarmo, menegaskan Sukoharjo tidak membutuhkan beras impor karena mampu memenuhi kebutuhan masyarakat.

Advertisement

“Sampai sekarang, kami belum mendapatkan informasi apakah beras impor sudah masuk Sukoharjo atau belum. Selama ini Pemerintah Pusat sudah mengetahui kalau Sukoharjo surplus beras,” beber dia.

Mantan Kepala Satpol PP Sukoharjo itu menyatakan harga beras medium dan premium hasil pemantauan di tiga pasar tradisional selama dua pekan terakhir stabil. Harga beras IR 64 medium di pasar senilai Rp10.667/kg dan IR 64 premiun senilai Rp11.667/kg.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif