Soloraya
Senin, 22 Januari 2018 - 12:00 WIB

Bulog Sukoharjo Jamin Kualitas Beras OP Tak Kalah dengan Pasar

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Masyarakat membeli beras medium saat operasi pasar (OP) yang digelar Pemkab Sukoharjo dan Perum Bulog Sub Drive III di sekitar Pasar Tawangsari, Minggu (21/1/2018). (Bony Eko Wicaksono/JIBI/Solopos)

OP beras yang digelar di Pasar Tawangsari Sukoharjo laris manis.

Solopos.com, SUKOHARJO – Perum Bulog menjamin kualitas beras medium yang dijual saat operasi pasar (OP) tak berbeda jauh dibanding beras di pasaran. Tak heran jika sebanyak 10 ton beras yang disediakan dalam OP yang dilaksanakan Pemkab Sukoharjo dan Perum Bulog Sub Drive III di sekitar Pasar Tawangsari Sukoharjo, Minggu (21/1/2018), habis diserbu masyarakat.

Advertisement

Sejumlah pedagang kebutuhan pokok yang berjualan di pasar juga terlihat membeli beras medium. Mereka rela basah kuyub untuk mengantre membeli beras yang dibanderol Rp9.100 per kilogram (kg). Beras yang dijual saat OP ludes hanya dalam waktu empat jam.

“Kualitas beras yang dijual saat OP hampir sama dengan beras di pasaran. Beras yang disediakan sebanyak 10 ton ludes terjual. Artinya respons masyarakat terhadap OP beras cukup tinggi,” kata Kepala Gudang Bulog Telukan, Wisnu Sancoyo, Minggu.

Lantaran permintaan masyarakat tinggi, kemungkinan besar OP beras bakal digelar di lokasi lain seperti Pasar Bekonang, Kecamatan Mojolaban atau Pasar Gawok, Kecamatan Gatak. Jumlah beras yang dijual saat kegiatan serupa tak berubah yakni 10 ton.

Advertisement

Kini, Wisnu menunggu waktu yang tepat untuk menggelar OP di lokasi lain. “Kami bakal berkoordinasi dengan instansi terkait untuk menentukan waktu pelaksanaan OP. Mungkin akhir Januari atau awal Februari [2018],” papar dia.

Menurut Wisnu, masyarakat memilih membeli beras saat OP lantaran harganya jauh lebih murah dibanding pasaran. Saat ini, harga beras medium di sejumlah pasar tradisional di atas Rp11.000 per kg. Padahal, harga eceran tertinggi (HET) beras yang ditetapkan pemerintah pusat hanya Rp9.450 per kg. Artinya, harga beras di pasaran melebihi HET.

Wisnu berharap harga beras turun perlahan-lahan setelah Perum Bulog menggelar OP di setiap daerah. “Permintaan beras medium di setiap daerah cukup tinggi. Harapan saya OP mampu menekan gejolak harga beras yang melambung tinggi,” papar dia.

Advertisement

Sementara itu, seorang pembeli beras asal Desa Pojok, Kecamatan Tawangsari, Fatimah, mengatakan harga beras medium di pasar tradisional melonjak tajam sejak beberapa pekan lalu. Beras medium diburu masyarakat lantaran lebih berkualitas dibanding beras jenis lainnya.

Fatimah membeli beras medium ukuran lima kg saat OP lantaran harganya cukup terjangkau. “Harga beras medium di pasar Rp11.100 per kg-Rp11.200 kg. Mungkin di daerah lainnya lebih tinggi. Saya harap harga beras kembali normal lantaran menjadi kebutuhan pokok yang dimakan setiap hari,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif