Soloraya
Senin, 22 Januari 2018 - 22:15 WIB

BENCANA BOYOLALI : Penambang Kali Apu Meninggal Tertimpa Tebing Longsor

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah truk keluar masuk kawasan Kali Apu, Selo, Boyolali, Sabtu (9/4/2016). Sementara, satu alat berat terpantau masih beroperasi mengeruk pasir dan batu di kawasan tersebut. (Hijriyah Al Wakhidah/JIBI/Solopos)

Tebing longsor di lokasi tambang Kali Apu, Selo, Boyolali, menimpa seorang penambang.

Solopos.com, BOYOLALI — Seorang penambang tradisional pasir dan batu (sirtu), Kani, 30, meninggal dunia setelah tertimpa longsoran material tambang di Kali Apu, Desa Klakah, Kecamatan Selo, Boyolali, Senin (22/1/2018).

Advertisement

Warga Desa Jrakah, Kecamatan Selo, itu mengalami luka serius di kepala karena tertimpa batu. Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, sebelum kejadian, Kani tengah bekerja menambang pasir dan batu bersama beberapa rekannya di kawasan lereng gunung Merapi tersebut.

Di antaranya teman-teman Kani ada Kuat, 28, warga Desa Klakah, dan Gimar, 40, warga Desa Wonolelo, Kecamatan Selo. Sekitar pukul 14.30 WIB, tiba-tiba tebing di lokasi penambangan setinggi sekitar 10 meter longsor dan mengenai korban.

Saat itu, material tambang yang terdiri atas batu dan pasir menimpa tubuh Kani, termasuk bagian kepala. Sementara Kuat, Gimar, serta penambang lain lolos dari peristiwa nahas tersebut dan langsung menolong Kani.

Advertisement

Selanjutnya mereka membawa Kani ke Puskesmas Selo. Namun karena luka yang diderita cukup serius, korban tak mampu bertahan hingga akhirnya meninggal dunia dalam perjalanan.

Sementara itu, Camat Selo Jarot Purnama saat dimintai konfirmasi membenarkan informasi peristiwa tersebut. “Betul tadi sekitar pukul 14.30 WIB di lokasi Kali Apu terjadi di longsor tempat penambangan manual masyarakat. Korban atas nama Kani. Korban dibawa ke puskesmas tapi sesuai pemeriksaan korban sudah meninggal dalam perjalanan,” ujar Jarot melalui pesan singkat kepada Solopos.com, Senin malam.

Selanjutnya, korban langsung diserahkan kepada keluarganya untuk dimakamkan. “Pemakaman kami belum tahu persis waktunya,” imbuh Jarot.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif