Soloraya
Minggu, 21 Januari 2018 - 11:35 WIB

Tim SAR Colomadu Karanganyar Basmi Sarang Tawon di Tiga Desa

Redaksi Solopos.com  /  Farida Trisnaningtyas  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas membakar sarang lebah di Gawanan, Colomadu, Karanganyar, Jumat (19/1) malam. (Istimewa/Tim SAR Colomadu)

Tim SAR Colomadu basmi sarang tawon di tiga desa.

Solopos.com, KARANGANYAR—Tim SAR Colomadu bekerja sama dengan Polsek Colomadu dan warga membasmi sejumlah sarang tawon di tiga desa di Kecamatan Colomadu, Karanganyar. Pembersihan ini dilakukan di Desa Ngasem, Gedongan, dan Gawanan. Hal ini lantaran keberadaan lebah itu dinilai membahayakan warga khususnya pemilik rumah.

Advertisement

“Dalan kurun waktu kurang satu pekan ini kami membersihkan empat sarang tawon [lebah] ndas di Colomadu. Sarang yang kami basmi ada di Desa Ngasem, Gedongan dan Gawanan. Keberadaan rumah tawon di Ngasem dan Gawanan itu malah sudah menyengat orang hingga harus opname di rumah sakit,” ujar Komandan SAR Colomadu, Wartono ketika dihubungi Solopos.com, Sabtu (20/1/2018).

Menurutnya, pembasmian sarang tawon itu dilakukan setelah pihaknya mendapat laporan warga yang meminta bantuan. Mereka merasa terganggu dengan keberadaan lebah warna hitam kuning tersebut. (baca: Resah dengan Sarang Tawon, Warga Klaten Panggil Petugas Damkar)

Dia menjelaskan sarang tawon itu semuanya berada di blandar bagian dalam rumah. Guna memastikan letak sarang tawon, pihaknya pada siang hari menyurvei lokasi dan pembasmiannya pada malam hari.

Advertisement

Ia sengaja memilih pembasmian malam hari karena siklus hewan itu tidak aktif seperti siang hari. Sebelumnya, ia mesti mengenakan pakaian dan helm khusus yang telah dimodifikasi sedemikian rupa guna meminimalisasi dari kemungkinan sengatan lebah.

Rata-rata sarang lebah ini berukuran sebesar buah waluh. Ia pun cukup dengan peralatan sederhana.

“Kami menggunakan sarung yang telah dibasahi bensin, kemudian ditutupkan pada sarang tawon,” ujar Wartono.

Advertisement

Setelah ditunggu kira-kira 15 menit, ratusan tawon tersebut banyak yang mati karena terkena uap bensin yang membasahi sarung.

Ketua RT 004 RW 011 Ngasem, Adi Dwi S, mengatakan lebah yang ada di salah satu rumah warganya sempat menyengat salah seorang tukang yang sedang memperbaiki rumah. Alhasil, ia harus dilarikan ke rumah sakit karena lukanya cukup serius.

“Ketika itu pemilik rumah Pak Jon sedang memperbaiki eternit rumahnya mengundang tukang bernama Pak Lilik. Tukangnya tak tahu di dalam eternit ada sarang tawon. Dia tak mempersiapkan diri dengan pelindung.  Sejumlah tawon kemudian menyerangnya,” jelasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif