PMI Sleman berharap pelayanan kebutuhan darah bisa gratis
Harianjogja.com, SLEMAN-Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sleman mengusulkan supaya biaya pengganti pengolahan darah (BPPD) ditanggung anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD). Dengan demikian masyarakat tidak perlu mengeluarkan biaya ketika membutuhkan darah.
Ketua PMI Kabupaten Sleman Sunartono mengatakan, selama ini BPPD sebesar Rp360.000 per kantong masih dibebankan kepada masyarakat. Selain memberatkan bagi masyarakat yang membutuhkan darah, hal itu juga membuat presepsi negatif. Pasalnya selama ini PMI mendapatkan darah dari sejumlah pendonor secara cuma-cuma.
“Biaya itu untuk pengganti pengelolaan darah. Kami punya mimpi kenapa tidak bisa ditanggung pemerintah daerah. Mimpi kami pelayanan darah di Kabupaten Sleman bisa gratis,” kata Sunarto belum lama ini.
Untuk itu dia berharap mimpinya tersebut dapat direspon pemerintah. Menurutnya jika langkah tersebut bisa terlaksana, maka Sleman dapat mencatat sejarah sebagai daerah yang dapat mengratiskan pelayanan darah.
Lanjutnya lagi untuk dapat mengratiskan BPPD, per tahun anggaran yang dibutuhkan sekitar Rp5 miliar. Nilai tersebut dihitung berdasarkan rata-rata kebutuhan darah per bulan sebanyak 1.000 kantong. Jika per kantong biayanya Rp360.000, maka per bulan butuh Rp360 juta. “Tapi saya tidak tahu itu semuanya dapat ditanggung APBD atau tidak. Tergantung kemampuan daerah,” ujarnya.