Soloraya
Minggu, 21 Januari 2018 - 17:35 WIB

KECELAKAAN BOYOLALI : Pengemudi Mobil Meninggal setelah Menabrak Sepeda Motor, Pengendara Motor Selamat

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kecelakaan (JIBI/Googleimage)

Seorang pengemudi mobil meninggal dunia setelah bertabrakan dengan sepeda motor di Boyolali.

Solopos.com, BOYOLALI — Seorang pengemudi mobil meninggal dunia setelah menabrak sepeda motor di Jl. Pandanaran, Kampung Pambraman, Kelurahan Banaran, Boyolali Kota, Sabtu (20/1/2018) sekitar pukul 20.00 WIB. Di sisi lain, pengendara motor yang ditabrak selamat.

Advertisement

Informasi yang dihimpun Solopos.com, pengemudi mobil tersebut, Sriyono, 60, awalnya mengemudikan mobil Suzuki-nya meluncur dari arah utara ke selatan. Ketika tiba di tempat kejadian sekitar Sunggingan, mobil melintasi jalan raya terlalu ke kanan.

Pada saat bersamaan, meluncur sepeda motor Suzuki yang dikendarai M. Dinar, 24, dari arah berlawanan. Kedua kendaraan tak bisa menghindar dan berujung tabrakan.

“Hasil olah TKP [tempat kejadian perkara] kepolisian, pengemudi mobil ini terlalu ke kanan saat melintasi Jl. Pandanaran. Di saat bersamaan, dari arah berlawanan melintas sepeda motor yang meluncur kencang. Terjadilah tubrukan,” jelas Kasatlantas Polres Boyolali, AKP Marlin S. Payu, kepada Solopos.com, Minggu (21/1/2018).

Advertisement

Kondisi pengemudi sepeda motor, M. Dinar, warga Sobokerto, Ngemplak, tak mengalami luka berarti selain lecet di tangan dan bibir. Sepeda motornya yang berpelat AD 4372-APD juga tak mengalami rusak parah.

Namun, pengemudi mobil, Sriyono, 60, mengalami luka berat. Selain luka di bibir, kepala, juga bagian kakinya terluka. Warga Kelurahan Karanggeneng, Boyolali Kota, lantas dilarikan ke Rumah Sakit Pandanaran bersama-sama dengan M. Dinar.

“Tak berselang lama, setelah dilarikan ke RS, pengemudi mobil meninggal dunia,” jelas Marlin.

Advertisement

Berdasarkan keterangan dari RS Pandanaran dan kepolisian, pengemudi mobil memiliki riwayat sakit jantung. Diduga kuat karena terkejut, sakit jantung korban kambuh dan berujung kematian.

“Jadi, meninggalnya korban ini bukan di TKP, melainkan di RS beberapa jam berikutnya. Dugaan kuat, korban meninggal karena sudah menderita sakit jantung sebelumnya,” jelas Marlin.

Marlin mengingatkan kejadian kecelakaan itu harus menjadi pelajaran bagi semua pengendara agar taat aturan, menjaga kecepatan, dan tidak melanggar markah. “Keselamatan di jalan raya menjadi tanggung jawab kita bersama. Ingat, keluarga kita menanti di rumah,” terangnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif