Jateng
Minggu, 21 Januari 2018 - 03:50 WIB

INFRASTRUKTUR DEMAK : Tak Ada Jembatan, Capai Desa di Demak Ini Harus Pakai Perahu

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Perahu yang mengantarkan warga menyeberangi sungai demi mencapai Desa Gebangarum di Kecamatan Bonang dan Desa Pidodo di Kecamatan Karang Tengah, Kabupaten Demak, Jateng. (Facebook.com-Miftahus Surur)

Infrastruktur berupa jembatan yang tak ada di beberapa desa di Kabupaten Demak membuat warga harus menyeberang sungai menggunakan perahu.

Semarangpos.com, DEMAK – Warga Desa Gebangarum di Kecamatan Bonang dan Desa Pidodo di Kecamatan Karang Tengah, Kabupaten Demak, Jawa Tengah (Jateng) harus menggunakan perahu untuk menyeberangi sungai demi keluar dan masuk desa. Pasalnya, infrastruktur berupa jembatan untuk mencapai beberapa desa di Kabupaten Demak itu secara singkat tak tersedia.

Advertisement

Warga dunia maya (netizen) yang tergabug di grup Facebook Warga Demak pun menjadikan imaslah infrastruktur itu sebagai bahan diskusi. Pengguna akun Facebook Miftahus Surur yang memicu diskusi tersebut merasa heran masih ada warga Demak yang menggunakan perahu untuk menyeberangi sungai. “Daerah Demak kok ijeh ono seng hurung uman jembatan tah lek Pidodo Bonang Demak [Kawasan Demak masih ada yang belum ada memiliki jembatan ya? Pidodo Bonang Demak],” tulisnya dengan menyertakan beberapa foto, beberapa waktu lalu.

Dari foto yang diunggah, memang terlihat warga memanfaatkan perahu untuk menyeberangi jembatan. Bahkan, warga yang menggunakan sepeda motor juga harus menaikkan kendaraan mereka demi mencapai Desa Gebangarum dan Desa Pidodo.

Sejumlah netizen yang mengaku sebagai warga sekitar desa tersebut mengungkapkan sudah ada jembatan yang dibangun sebelumnya, namun selalu rusak dalam waktu singkat. “Mbiyen critone ki wes di bangun jembatan 3X tapi ambruk trus jare jalok tumbal ger 1 tahun pisan [Dahulu sempat dibangun jembatan namun sudah tiga kali ambruk, terus katanya minta tumbal setahun sekali],” tulis pengguna akun Facebook Herry Susanto.

Advertisement

Sementara itu, sebagian warganet menjelaskan sebenarnya ada satu jembatan yang menghubungkan ke desa-desa tersebut, namun warga enggan menggunakannya. Pasalnya, untuk mencapai jembatan, warga harus memutar lebih jauh dan memakan waktu tempuh yang lebih lama.

Mereka berharap infrastruktur berupa jembatan sebagai jalan keluar dan masuk ke desa-desa tersebut segera dibangun. Sebagai masyarakat Kabupaten Demak, netizen member grup Facebook Demak merasa prihatin lantaran masih ada potret seperti itu di wilayah yang tak jauh dari ibu kota Jateng, Kota Semarang. (Ginanjar Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif