Jogja
Sabtu, 20 Januari 2018 - 20:20 WIB

UNBK 2018 : Komputer Kurang, 10 Sekolah di Kota Jogja Terpaksa Numpang Ujian

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah siswa SMP N 2 Wonosari sedang mengerjakan soal Ujian Nasional Berbais Komputer (UNBK), Selasa (2/5/2017). (JIBI/Irwan A. Syambudi)

Dinas Pendidikan Kota Jogja memastikan masih ada sepuluh SMP yang seluruhnya berstatus swasta terpaksa harus menumpang di sekolah lain

 
Harianjogja.com, JOGJA – Dinas Pendidikan Kota Jogja memastikan masih ada sepuluh SMP yang seluruhnya berstatus swasta terpaksa harus menumpang di sekolah lain dalam pelaksanaan ujian nasional basis komputer (UNBK) 2018. Sekolah tersebut tidak memiliki fasilitas komputer yang memadai untuk mendukung kelancaran UNBK.

Advertisement

Kepala Seksi Kurikulum dan Penilaian Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan Kota Jogja Hasyim menjelaskan, dari hasil pendataan ada sepuluh SMP di Kota Jogja yang menumpang di sekolah lain. Sekolah itu sebenarnya sudah lama berdiri namun belum memiliki peralatan komputer yang memadai untuk menyelenggarakan UNBK secara mandiri.

“Hingga saat ini ada sepuluh [sekolah] yang bergabung ke sekolah lain,” terang Hasyim kepada Harianjogja.com, Jumat (19/1/2018) malam

Adapun dari sepuluh sekolah yang masih menumpang dalam pelaksanaan UNBK itu, tujuh di antaranya adalah SMP Perak, SMP Budi Luhur, SMP Islam, SMP ’17’ 1, SMP ’17’ 2, SMP Gotong Royong, SMP Bhinneka Tunggal Ika.

Advertisement

Sepuluh sekolah tersebut akan menumpang di sekolah lain, antara lain SMPN 8, SMPN 7, SMPN 12, SMP IT Abu Bakar, SMPN 9, SMPN 10 dan SMK Piri 3 Kota Jogja.

Pihaknya menyambut baik tawaran Disdikpora DIY untuk meminjam fasilitas SMK, namun Disdik Kota Jogja telah mengkoordinasikan dengan sejumlah SMP yang memiliki fasilitas komputer lebih banyak.

“Kami lebih dahulu mendata dan menawarkan ke SMP, kami sampaikan bagaimana jika sekolah yang memiliki kelebihan fasilitas ditumpangi oleh sekolah yang fasilitasnya terbatas untuk melaksanakan UNBK dan mereka [SMP] semua sanggup. Hanya satu SMK karena kebetulan berdekatan dengan SMA Islam,” urai Hasyim.

Advertisement

Dinas Pendidikan Kota Jogja, kata Hasyim, terus berupaya mendorong sekolah yang belum bisa mandiri menggelar UNBK untuk terus menambahkan fasilitas komputer setiap tahunnya.

Pihaknya tidak memaksakan sekolah harus melakukan pengadaan dalam jumlah banyak, namun bisa dicicil dengan membeli sedikit demi sedikit sehingga setiap tahun ada perkembangan.

“Kami harapkan ada progres setiap tahun, ya minimal beli peralatan itu berapa lah tidak langsung banyak tetapi misalnya beli dua unit, lalu tiga unit dan seterusnya,” tegas dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif