Jogja
Sabtu, 20 Januari 2018 - 10:20 WIB

Serangga Beracun Meresahkan Warga Wonosari

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seorang petani menggendong jerami melewati persawahan di tengah padi yang sudah menguning dan siap panen di Desa Ngawu, Kecamatan Playen, Gunungkidul, pada awal Februari lalu. (JIBI/Irwan A. Syambudi)

Ratusan belalang beracun yang belum diketahui jenisnya muncul di Tegal Ngrancahan

 

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL–-Ratusan belalang beracun yang belum diketahui jenisnya muncul di Tegal Ngrancahan perbatasan Baleharjo dan Karangrejek, Wonosari.

Dukuh Wukirsari, Sutrisno mengatakan selain merusak tanaman serangga tersebut juga menyebabkan gatal. “Belum tahu jenisnya belalang apa itu, tapi merusak tanaman selain itu juga warga yang kena jadi gatal-gatal katanya itu,” ujarnya, Jumat (19/1/2018).

Advertisement

Dukuh Wukirsari, Sutrisno mengatakan selain merusak tanaman serangga tersebut juga menyebabkan gatal. “Belum tahu jenisnya belalang apa itu, tapi merusak tanaman selain itu juga warga yang kena jadi gatal-gatal katanya itu,” ujarnya, Jumat (19/1/2018).

Sutrisno mengatakan sebenarnya masyarakat senang kalau ada banyak belalang, tapi karena jenis belalang yang datang menyerang bukan belalang biasa yang diolah untuk konsumsi, menjadikan masyarakat malah menjadi resah.

Ciri dari belalang itu sendiri dikatakannya ukurannya tidak begitu berbeda jauh dengan belalang pada umumnya, hanya saja warnanya hitam dan terdapat warna kuning di bagian kepala dan ada bintik-bintik kuning di sayapnya.

Advertisement

Belalang itu diduganya sudah berminggu-minggu ditempat tersebut, karena melihat ukurannya sudah besar, dan jumlahnya semakin banyak. Saat ini warga belum mengetahui bagaimana memberantas serangga itu, namun dikatakannya Dinas Pertanian dan Pangan, Gunungkidul telah mengecek belalang itu.

Aiptu Nugroho, juga membenarkan adanya serangan belalang itu dan mertuanya menjadi korban. “Iya benar terkena belalang itu, namun saat ini sudah sembuh,” katanya.

Menurut Nugroho serangga tersebut juga menghabiskan tanaman yang ada, mulai dari daun pohon kelapa, pohon pisang, jagung. Akibat serangan itu daun-daun menjadi seperti meranggas kering.

Advertisement

Sementara itu kepala Dinas Pertanian dan Pangan, Gunungkidul, Bambang Wisnu Broto, mengatakan telah menerjunkan petugas terkait serangan itu. “Saya juga baru dapat infonya tadi, sudah diterjunkan petugas untuk mengidentifikasi jenis belalang itu,” ujarnya.

Setelah identifikasi itu dia mengatakan akan dicari alternatif solusi untuk pengendalian kalau memang sudah merugikan. Dia juga belum dapat memastikan jenis apa belalang itu dan apa penyebabnya muncul.

“Karena jenis baru, baru kita identifikasi, tapi kalau yang pernah lihat katanya dari hutan. Penyebab munculnya juga belum dipastikan, apa kemungkinan pengaruh cuaca, atau mereka kehabisan pangan di tempat aslinya sehingga turun,” ujarnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif