Jogja
Sabtu, 20 Januari 2018 - 19:20 WIB

Kesadaran Warga Jogja untuk Deteksi Dini HIV&AIDS Masih Rendah

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi HIV/AIDS (JIBI/Reuters/Dok.)

Stigma masyarakat terhadap Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) juga masih sulit dihapuskan

Harianjogja.com, JOGJA--Selama tahun 2017, penderita HIV di DIY bertambah sebanyak 324. Sedangkan pengidap AIDS bertambah sejumlah 27 orang. Namun angka ini dianggap belum mampu mewakili realitas, sebab kesadaran melakukan tes masih rendah.

Advertisement

Stigma masyarakat terhadap Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) juga masih sulit dihapuskan, padahal mereka butuh bantuan lingkungan demi bertahan hidup selama mungkin.

Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) DIY Riswanto mengatakan, masih banyak penderita HIV/AIDS yang belum terdeteksi. Kesadaran untuk melakukan tes HIV masih sangat rendah.

Kebanyakan yang ketahuan mengidap penyakit ini, lanjutnya, memeriksakan diri setelah suami (atau istrinya) meninggal karena AIDS.

Advertisement

“Misalnya, saya meninggal karena AIDS, jadi istri dan anak saya wajib diperiksa. Paling banyak ketemunya lewat cara tersebut. Yang periksa sendiri memang ada, tapi sedikit,” ucap Riswanto ketika ditemui di kantornya, Jumat (19/1/2018).

Sedangkan penderita AIDS, sambung Riswanto, teridentifikasi saat si penderita sudah menderita penyakit diare dan sariawan akut karena kekebalan tubuh yang sudah nyaris ambruk seluruhnya.

Jika ada kesadaran masyarakat untuk memeriksakan diri, maka penyebaran penyakit yang membunuh Freddie Mercury (vokalis Queen) ini bisa sedikit dikendalikan. “Tapi kalau sudah tahu terus patuh pada dokter dan tidak akan lagi berbuat macam-macam,” tandasnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif