Jogja
Sabtu, 20 Januari 2018 - 17:20 WIB

Ini Data Kerusakan di DIY akibat Hujan dan Angin Kencang Sabtu Pagi

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sebuah pohon tumbang akibat angin kencang di Temanggal Wijimulyo Kulonprogo, Sabtu (20/1/2018). (Foto Istimewa/ Dokumen Soni)

Hujan lebat disertai angin kencang kembali melanda DIY

Harianjogja.com, JOGJA–Hujan lebat disertai angin kencang kembali melanda DIY. Akibatnya, pohon-pohon bertumbangan, tiang listrik pun ikut roboh. Selain itu juga terjadi tanah longsor di Kulonprogo. Sampai saat ini tercatat belum ada korban jiwa. Masyarakat diimbau mengamati lingkungan sekitar sebagai langkah antisipasi.

Advertisement

Dari data terakhir (pukul 14.00 WIB) yang dihimpun Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, pada Sabtu (20/1/2018) terjadi beberapa kejadian: Di Kabupaten Bantul tercatat ada 37 titik pohon tumbang, satu tower internet serta tiga tiang listrik roboh; di Kabupaten Kulonprogo ada 23 titik pohon tumbang dan satu titik longsor, di Gunungkidul tercatat satu titik pohon tumbang,  Sleman 12 titik dan Kota Jogja tiga titik ditambah satu tiang listrik roboh.

Manajer Pusdalops BPBD DIY Danang Samsurizal mengatakan, kejadian tersebut membuat akses jalan tertutup, merusak rumah, tempat usaha, kabel, tiang listrik, kandang ternak, sepeda motor. Pohon tumbang juga mengakibatkan jatuhnya korban luka.

Langkah penanganan pun langsung diambil. “BPBD, TNI, Polri, Instansi terkait, warga dan relawan melakukan pemotongan, pemangkasan dan menyingkirkan pohon tumbang, pembersihan material dan membuka akses jalan,” ucap Danang.

Advertisement

Sebelumnya Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) DIY juga sudah merilis imbauan kepada masyarakat agar senantiasa waspada terhadap dampak potensi hujan lebat dan angin kencang.

Kepala kelompok data dan informasi Staklim Jogja Djoko Budiyono menyatakan, kondisi iklim untuk wilayah DIY menjelang akhir Januari adalah periode di mana curah hujan mempunyai kategori tinggi, bisa mencapai 200 mm/dasarian.

Frekuensi hujan yang dapat disertai dengan petir serta angin kencang berpotensi muncul, terutama sore hingga malam hari. Dikatakannya pula, menjelang akhir Januari hingga awal Februari merupakan puncak musim hujan.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif