Jogja
Jumat, 19 Januari 2018 - 17:55 WIB

Pemdes Girisuko Bantah Persekusi Keluarga Bayi Malang Dila Putri

Redaksi Solopos.com  /  Bhekti Suryani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Caption: Sumilah memberi cicitnya, Dila, susu formula di Polsek Imogiri. Akhirnya Sumilah dapat memberi Dila susu formula setelah sekian lama hanya memberi Dila air teh, Kamis (18/01/2018). (Salsabila Annisa Azmi/JIBI/Harian Jogja)

Pemdes berdalih keluarga Dila hanya diminta pindah ke daerah asal.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL–Pemerintah Desa (Pemdes) Girisuko, Kecamatan Panggang membantah adanya dugaan persekusi terhadap bayi bernama Dila Putri dan keluarganya. Warga Bibal, Dusun Sumber, Girisuko hanya meminta keluarga tersebut pindah ke tempat asal mereka di wilayah Dusun Karangnongko, Giripurwo, Purwosari.

Advertisement

Kepala Desa Girisuko Endah Herwanti mengatakan pihaknya sudah mendengar kabar terkait dengan masalah yang dihadapi keluarga Dila Putri. Menurut dia, warga Bibal hanya meminta keluarga tersebut pindah ke tempat asal karena mereka merupakan warga pendatang dari Dusun Karangnongko, Giripurwo, Purwosari. “Informasi yang saya peroleh, permintaan pindah karena perilaku dari anggota keluarga yang kurang baik,” kata Endah Jumat (19/1/2018).

Menurut dia, di awal kedatangan ke Bibal warga menyambut dengan baik. Bahkan saat pindah, warga membantu membuatkan rumah bagi keluarga Suwarni. “Untuk segala hal menyangkut kependudukan juga diberikan kemudahan. Ini dilakukan agar warga itu [Suwarni dan keluarga] dapat hidup mapan dan layak,” ungkapnya.

Baca juga : Polisi Cari Ibu Penelantar Bayi Dila

Advertisement

Hanya saja, sambung dia, setelah menetap di Bibal ada gelagat kurang baik dari salah satu anggota keluarga. Puncaknya terjadi sekitar satu bulan lalu saat keluarga Suwarni membawa pulang bayi (Dila Putri) yang diketahui sebagai hasil hubungan di luar nikah yang dilakukan Suprihatin (anak Suwarni). “Setelah kejadian itu, warga meminta keluarga Suwarni untuk pulang ke Purwosari. Adapun permintaan ini tidak lepas adanya perilaku yang kurang baik yang dilakukan oleh anggota keluarga itu,” imbuh Endah.

Seperti diberitakan sebelumnya, bayi malang Dila Putri ditemukan hidup telantar bersama nenek buyutnya Sumilah, 75 di Imogiri, Bantul. Bayi tiga bulan itu hanya diberi minum air teh oleh nenek buyutnya lantaran tak mampu membeli susu. Keluarga Dila (nenek Dila bernama Suwarni alias anak Sumilah) dikabarkan diusir dari Gunungkidul dan pindah ke Imogiri.

Tindakan persekusi alias main hakim sendiri yang dilakukan oleh warga di Gunungkidul itu karena tidak terima ada bayi yang lahir dari hasil hubungan gelap di Pedukuhan Bibal Dusun Sumber Desa Girisuko, Kecamatan Panggang, Gunungkidul. Nahasnya, ibu Dila Suprihatin justru tak peduli dengan anaknya dan pergi meninggalkan Dila serta tak diketahui keberadaanya saat ini.

Advertisement

Kemudian di Imogiri, giliran Dila dan nenek buyutnya yang diusir keluarganya sendiri hingga ditemukan warga telantar di dekat terminal makam raja Imogiri pada Kamis (18/1/2018). Sumilah saat itu tengah menjual tiga helai jarik miliknya untuk biaya membeli susu cicitnya.

Baca juga : Kisah Pilu Nenek Renta Diusir dan Hidup Terlantar, Rawat Bayi Seorang Diri

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif