Jateng
Kamis, 18 Januari 2018 - 16:50 WIB

PENGHUJAN 2018 : Gelombang Tinggi, Nelayan Enggan Melaut

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Nelayan menurunkan ikan hasil tangkapan di laut untuk dilelang di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Unit II Juwana, Kabupaten Pati, Jateng. (JIBI/Solopos/Antara/Akhmad Nazaruddin Lathif)

Penghujan 2018 membuat gelombang laut meninggi sampai-sampai nelayan di pantai utara Pulau Jawa enggan melaut.

Semarangpos.com, JEPARA – Aktivitas di Tempat Pelelangan Ikan Ujungbatu, Kecamatan Jepara Kota, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, sejak beberapa hari terakhir hingga Rabu (17/1/2018), dilaporkan masih lengang.Musim penghujan 2018 membuat gelombang laut meninggi sampai-sampai para nelayan di sepanjang pantai utara Pulau Jawa enggan melaut.

Advertisement

Pengurus Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Jepara, Fuad Efendi, menjelaskan sejak memasuki musim baratan yang ditandai dengan gelombang tinggi, aktivitas pelelangan ikan di TPI Ujungbatu memang sepi karena tidak ada nelayan yang berani melaut. Kendati dalam beberapa hari terakhir ini cuaca sempat bagus, namun nelayan menurutnya, banyak yang memilih tidak melaut karena cuaca sepanjang musim penghujam 2018 ini sulit diprediksi.

Ketika berangkat melaut, sambung dia, cuacanya bisa saja bagus, namun sesampai di tengah laut, cuaca bisa mendadak berubah sehingga meningkatkan risiko. Kewaspadaan serupa diambil juga oleh para nelayan di Kampung Nelayan Tambaklorok, Kota Semarang. “Belum berani melaut karena gelombang masih tinggi. Ya, sementara di sini saja,” kata Syukron, salah satu nelayan di Tambaklorok, Kota Semarang yang ditemui wartawan saat memperbaiki perahu.

Meski gelombang laut di perairan utara Jawa tidak setinggi di perairan selatan, ia mengakui tidak berani berspekulasi karena kondisi cuaca bisa berubah sewaktu-waktu yang memengaruhi gelombang. Bahkan, kata dia, gelombang tinggi juga mengakibatkan rumpon—sejenis alat bantu penangkapan ikan—miliknya yang dipasangnya di tengah laut rusak parah diterjang ombak.

Advertisement

“Karena tidak ada pendapatan dari melaut, saya sampai mengambil tabungan di bank untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ya, menunggu kondisi cuaca memungkinkan,” katanya.

Di sela-sela menunggu kondisi cuaca memungkinkan, sejumlah nelayan di Tambaklorok sepanjang musim penghujan 2018 ini memanfaatkan waktu luang mereka untuk melakukan berbagai kegiatan, seperti memperbaiki perahu maupun jaring. Pembina kelompok-kelompok usaha bersama (KUB) nelayan Tambaklorok, M Rozikin, menjelaskan gelombang laut tinggi berpotensi terjadi di perairan selatan Pulau Jawa hingga Nusa Tenggara Timur (NTT).

Banyaknya nelayan yang tidak melaut, berdampak melambungnya harga jual ikan laut di pasaran. Pengurus HNSI Kabupaten Jepara, Fuad Efendi, mencontohkan harga jual ikan tongkol yang Rp35.000/kg, kini melonjak menjadi Rp60.000/kg. Sedangkan ikan bandeng naik menjadi Rp23.000/kg, dari sebelumnya hanya Rp16.000/kg.

Advertisement

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif