News
Kamis, 18 Januari 2018 - 23:20 WIB

Mahasiswa Stipram Dilatih Menangani Kamtibmas Dunia Pariwisata

Redaksi Solopos.com  /  Kusnul Istiqomah  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ketua Stipram Suhendroyono (kedua dari kiri) dan Kapolda DIY Brigjen Pol Ahmad Dhofiri (kedua dari kanan) seusai menandatangani perjanjian kerjasama, Rabu (17/1/2018). (Harian Jogja/Sunartono)

Mahasiswa diharapkan memiliki soft skill sebagai pakar pariwisata

Harianjogja.com, BANTUL-Sekolah Tinggi Ilmu Pariwisata Ambarrukmo (Stipram) Jogja secara resmi membentuk unit kegiatan mahasiswa (UKM) Satma Bhara bersamaan dengan penandatanganan kerja sama dan kuliah umum oleh Kapolda DIY di Kampus Stipram Ringroad Timur, Banguntapan, Bantul, Rabu (17/1/2018).

Advertisement

Di UKM ini mahasiswa dilatih kepolisian agar memiliki bekal dalam menghadapi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di dunia pariwisata. Ketua Stipram Jogja Suhendroyono menyatakan, potensi pariwisata di Indonesia tergolong besar, tetapi selalu kalah dengan negara lain.

Penyiapan sumber daya manusia yang berkompeten harus dilakukan untuk terus mendongkrak potensi wisata tersebut. Di sisi lain, bangsa menghadapi cobaan lumayan besar di bidang akademik, seperti hilangnya para ilmuwan, ahli yang memilih untuk mengembangkan dan menerapkan ilmunya untuk kemajuan negara lain hingga kemudian pindah ke negara lain.

“Kami secara pribadi dan institusi sangat prihatin kondisi akhir-akhir ini yang melanda moral bangsa. Kalau dirunut merupakan satu garis linear paling depan dalam menghadapi segala cobaan yang sudah merambah ke dunia akademisi, dokter, sarjana tiba-tiba hilang, pindah ke suatu negara. Ini membahayakan bagi kami sangat berbahaya bagi keutuhan nilai bangsa,” terangnya, Rabu (17/1/2018).

Advertisement

Adapun UKM Satma Bhara diharapkan dapat memberikan bekal bagi mahasiswa Stipram dalam terjun ke tengah masyarakat utamanya dunia kerja. Jiwa kepemimpinan dan sikap disiplin menjadi materi utama dalam kegiatan mahasiswa itu. Oleh karena itu, pihaknya melibatkan Polda DIY dalam memberikan wawasan terhadap UKM tersebut.

“Estafet kepimpinan ada di tangan pemuda, kami mohon kapolda berkenan memberikan pencerahan, bahwa seperti itu akan menyengsarakan rakyat, misal maraknya narkoba sehingga membuat pembangunan nasional terkendala,” ujarnya.

Kapolda DIY Brigjen Pol Ahmad Dhofiri mengatakan, belajar baris berbaris atau merayap dan guling-guling bagi mahasiswa yang tergabung dalam UKM Satma Bhara hanya bagian kecil dari materi. Ia berharap mereka memiliki soft skill sebagai pakar pariwisata atau bergelut di dunia wisata. Apalagi dalam sapta pesone, istilah aman dan tertib berada di urutan teratas. Mahasiswa akan diberikan bekal kepolisian dalam merespon suatu kejadian di sektor wisata, agar kelak saat terjun sebagai pelaku wisata dapat menerapkannya.

Advertisement

“Bukan sekadar baris-berbaris, tetapi bagaimana kalau Anda jadi manajer hotel, di kamar ada orang tergeletak meninggal,
apa yang harus dilakukan. Enggak boleh ada barang yang dibuka, dibiarkan kalau ada napasnya segera panggil ambulans, itu pengetahuan simpel. Lalu bagaimana kalau kantornya dibobol maling, titik mana yang boleh dipegang dan tidak. Ini hal kecil tetapi bisa menjadi bekal mahasiswa pariwisata,” ungkap Kapolda di hadapan 800 mahasiswa Stipram.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif