Jatim
Rabu, 17 Januari 2018 - 21:05 WIB

Satgas Pangan Kota Madiun Berjanji Tindak Tegas Penimbun Beras

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

Harga beras melambung membuat Satgas Pangan Kota Madiun waspada.

Madiunpos.com, MADIUN — Harga beras di Kota Madiun akhir-akhir ini masih cukup tinggi. Tim Satuan Tugas (Satgas) Pangan Kota Madiun tak segan menindak tegas pihak-pihak yang menimbun beras guna mencari keuntungan dari kondisi tingginya harga beras di pasaran saat ini.

Advertisement

Kepala Satuan Reskrim Polres Madiun Kota AKP Logos Bintoro mengatakan guna mengantisipasi aksi penimbunan beras, pihaknya akan intensif melakukan pemantauan harga dan stok beras di sejumlah pasar tradisional yang ada di Kota Madiun.

Namun, pihaknya memastikan, sejauh ini belum ditemukan adanya praktik penimbunan tersebut.

“Saat ini sedang berlangsung operasi pasar. Penyelidikan dan pengawasan akan intensif dilakukan, agar tidak terjadi kecurangan di pasaran,” ujar AKP Logos di Madiun, Rabu (17/1/2018).

Advertisement

Menurut dia, jika di lapangan ditemukan adanya rekanan atau oknum yang menimbun beras selama operasi pasar, pihaknya akan menggunakan undang-undang pangan untuk menindak pelaku.

Adapun, pengawasan dan pemantauan tersebut dilakukan dengan melibatkan anggota Satgas Pangan yang lain di antaranya Dinas Perdagangan dan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan. Pihaknya juga berkoordinasi dengan Bulog dan instansi terkait lainnya.

Saat ini harga beras IR 64 mencapai Rp11.500 per kilogram dan beras mentik Rp12.000 per kilogram.

Advertisement

Guna menekan tingginya harga beras, pihak Bulog Subdivre 4 Madiun, pemda, dan satgas setempat masih menggelar operasi pasar di Pasar Besar dan Pasar Sleko Kota Madiun.

Sesuai SK Menteri Perdagangan, harga eceran tertinggi (HET) untuk beras medium yang dioperasipasarkan mencapai Rp9.450 per kilogram. Namun di Madiun dijual Rp9.350 per kilogram.

Pihaknya berharap, dengan operasi pasar yang digelar masif di seluruh wilayah tersebut, harga beras dapat turun kembali normal.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif