SOLOPOS.COM - Seorang petani sedang memanen padinya di sebuah sawah di Desa Jatisarono, Nanggulan, Kulonprogo. (Uli Febriarni/JIBI/Harian Jogja)
Potensi produksi padi di DIY pada Januari hingga Maret mendatang diperkirakan mencapai 405.803 ton
Harianjogja.com, JOGJA-Potensi produksi padi di DIY pada Januari hingga Maret mendatang diperkirakan mencapai 405.803 ton. Stok beras diklaim dalam kondisi aman dan mencukupi sehingga kebijakan impor belum menjadi sesuatu yang mendesak.
Berdasarkan hasil pendataan Dinas Pertanian DIY, luas tanam padi yang dilakukan sejak September hingga Desember 2017 kemarin mencapai 87.701 hektare (ha). Sekitar 76.765 ha diantaranya diperkirakan mengalami panen dalam kurun waktu Januari hingga Maret 2018 dengan total potensi produksi padi sebanyak 405.803 ton.
Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian DIY, Yektining Rahajeng mengatakan banyak petani yang sudah panen padi sejak awal Januari. Namun, luas maupun potensi produksinya memang belum banyak dan bahkan kurang dari 25% dari total perkiraan capaian pada tiga bulan pertama tahun ini.
“Setiap hari ada yang panen tapi mungkin tidak terekspos karena tidak dilakukan seremonial khusus,” ucap dia, Senin (15/1/2018).
Yektining tidak menampik adanya ratusan ha lahan padi yang gagal panen akibat cuaca buruk akhir tahun kemarin. Namun, potensi produksi padi dianggap masih tinggi.
Pihaknya juga mendapat informasi dari Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan (BKPP) DIY jika cadangan beras daerah masih melimpah. Begitu pula dengan stok di gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional (Divre) DIY.
Panen raya memang masih perlu menunggu sampai Maret atau awal April nanti. Meski begitu, lahan pertanian padi yang siap panen sebelum itu pun sudah banyak. “Jadi kenapa harus impor kalau kita banyak beras?” ungkap Yektining.