Jatim
Rabu, 17 Januari 2018 - 23:05 WIB

PILKADA 2018 : MUI Tulungagung Serukan Jauhi Isu SARA dalam Pilbup

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Jangan coba-coba kampanye hitam atau black campaign. (Whisnu Paksa/Imam Yuda S./JIBI/Semarangpos.com)

Pilkada 2018, MUI Tulungagung prihatin dengan beredarnya isu SARA di medsos.

Madiunpos.com, TULUNGAGUNG — Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Tulungagung  menyerukan pelaksanaan pemilihan kepala daerah secara damai tanpa isu berbau SARA (suku agama ras dan antargolongan) karena berpotensi memecah belah keutuhan masyarakat.

Advertisement

“Akan menjadi tidak elok jika pelaksanaan pilkada nanti diwarnai isu berbau SARA. Tulungagung yang guyub dan ayem tentrem harus kita jaga bersama,” kata Ketua MUI Tulungagung Muhammad Hadi Mahfudz di Tulungagung, Jawa Timur, Selasa (16/1/2018).

Ia sempat menyayangkan muncul dan beredarnya isu berbau SARA di media sosial. Gus Hadi mengaku khawatir suhu politik yang mulai memanas dimanfaatkan pihak tertentu untuk mencari keuntungan, misalnya dengan menebar isu berbau sentimen agama dari masing-masing calon.

Advertisement

Ia sempat menyayangkan muncul dan beredarnya isu berbau SARA di media sosial. Gus Hadi mengaku khawatir suhu politik yang mulai memanas dimanfaatkan pihak tertentu untuk mencari keuntungan, misalnya dengan menebar isu berbau sentimen agama dari masing-masing calon.

“Urusan politik dan urusan agama jangan dicampur aduk. Berpolitiklah secara sehat. Kami berharap masing-masing calon serta seluruh pendukungnya bisa bisa membawa momentum pilkada dengan berpolitik secara sehat,” ujarnya.

Tak hanya masalah SARA, Gus Hadi juga mengimbau para calon dan seluruh masyarakat bertanggung jawab dalam menggunakan hak pilihnya nanti.

Advertisement

Saat ini, bakal calon yang mulai diserang dengan isu SARA adalah petahana Syahri Mulyo.

Syahri yang masih menjabat sebagai Bupati Tulungagung periode 2013-2018 dan kembali maju bursa Pilkada Tulungagung dengan diusung PDIP dan Nasdem itu disudutkan oleh unggahan salah satu pemilik akun di media sosial facebook.

Ia dianalogikan sebagai calon yang “kurang” dalam hal ibadahnya, sementara calon lawan sebagai umat yang taat ibadah dan kelompok mubalig.

Advertisement

Unggahan di grup medsos lokal itu mendapat tanggapan beragam. Namun calon petahana ini belum memberikan reaksi terkait unggahan yang menyerang pribadinya.

Namun wakilnya, Maryoto Birowo saat dimintai konfirmasi mengaku belum berniat membawa kasus tersebut ke ranah hukum, meski merugikan pihaknya.

“Kami belum berencana menempuh jalur hukum. Masyarakat Tulungagung itu cerdas, tahu mana postingan yang baik dan mana yang berbau provokasi SARA,” ujar Wabup Maryoto.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif