Jogja
Rabu, 17 Januari 2018 - 13:55 WIB

Pertengahan Januari, Ada Empat Kasus Bunuh Diri di Gunungkidul

Redaksi Solopos.com  /  Kusnul Istiqomah  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi bunuh diri (Dok/JIBI/Solopos)

Kasus bunuh diri yang terjadi harus menjadi perhatian bersama

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Hingga pertengahan Januari 2018, Polres Gunungkidul mencatat ada empat kasus bunuh diri di Gunungkidul.

Advertisement

Kepala Sub Bagian Humas Polres Gunungkidul Iptu Ngadino mengakui sudah mendapatkan informasi terkait dengan percobaan bunuh diri di Desa Sumberwungu, Tepus. Adanya peristiwa itu, maka di pertengahan Januari sudah ada empat kasus bunuh diri. “Rinciannya tiga meninggal dunia dan satu orang dapat digagalkan,” kata Ngadino kepada wartawan, Rabu (17/1/2018).

Menurut dia, tiga pelaku bunuh diri yang tewas terjadi di Desa Rejosari, Semin; Sumberwungu, Tepus, dan Desa Ngawu, Playen. Untuk cara bunuh diri tidak hanya dilakukan dengan gantung diri karena ada korban yang mati dengan menceburkan diri ke sumur atau dengan jalan menenggak obat pembasmi serangga.

Ngadino menekankan, kasus bunuh diri yang terjadi harus menjadi perhatian bersama, baik dari masyarakat, pemerintah, maupun aparat keamanan. Secara prinsip, lanjut dia, polres memiliki komitmen dalam upaya pencegahan sehingga kasusnya tidak terus bertambah.

Advertisement

Baca juga : Tak Mau Diceraikan, EA Nekat Tenggak Detergen

“Kami siap memberikan penyuluhan melalui anggota Bhanbinkamtibmas yang tersebar di 144 desa. harapannya dalam pencegahan, warga juga ikut berpartisipasi karena merekalah yang tahu bagaimana kondisi di wilayah masing-masing,” ujarnya.

Sebelumnya, EA, 24, salah seorang warga Desa Sumberwungu, Tepus nekat melakukan percobaan bunuh diri karena digugat cerai istrinya. Adapun cara yang dilakukan dengan menenggak obat batuk cair sebanyak 60 saset dan detergen. “Aksi itu dapat segera diketahui sehingga nyawa korban dapat ditolong,” kata Kapolsek Tepus AKP Mustaqim.

Advertisement

Menurut dia, percobaan bunuh diri ini dikuatkan dengan barang bukti sisa saset obat batuk yang berada di dalam kamar. “Untuk korban sudah dapat tertangani dengan baik. Namun, agar peristiwa yang sama tidak terulang, kami meminta kepada keluarga untuk terus melakukan pengawasan,” imbuhnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif