Jogja
Rabu, 17 Januari 2018 - 06:40 WIB

PEMILU 2019 : Jelang Pileg, PKB DIY Mulai Berburu Caleg

Redaksi Solopos.com  /  Bhekti Suryani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Agus Sulistiyono saat memberikan pengarahan kepada ratusan kader dan DPC PKB se-DIY, Selasa (16/1/2018). (Rheisnayu Cyntara/JIBI/Harian Jogja)

PKB buka peluang caleg dari berbagai kalangan dan agama.

Harianjogja.com, BANTUL–Sejumlah partai politik (Parpol) mulai bersiap menghadapi pemilu legislatif (Pileg) dan pemilu presiden (Pilpres) 2019 mendatang, tak terkencuali Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Partai yang dikenal sebagai partai ulama kini mulai membuka peluang bagi calon legislatif (caleg) yang bukan beragama Islam, namun dari berbagai kalangan dan agama.

Advertisement

Ketua DPW PKB DIY, Agus Sulistiono keputusan tersebut didasarkan atas pemahaman bahwa PKB merupakan partai plural, sehingga tidak akan memberikan batasan terkait caleg yang diusungnya. Ia mencontohkan beberapa daerah seperti Kalimantan, Sulawesi, dan Papua telah ada anggota dewan dari PKB beragama Kristen, Katolik, dan bahkan dari kalangan Tionghoa. Menurutnya selama caleg tersebut masih satu visi dan misi dalam berjuang bersama PKB maka tidak akan dilarang. “Tapi memang ada beberapa persayaratan yang harus dipenuhi, termasuk wajib menjunjung Pancasila sebagai dasar negara,” katanya saat acara Launching Pendaftaran Caleg Se-DIY dan Pra Raker Lembaga Pemenangan Pemilu (LPP) DPW PKB DIY di Sewon, Selasa (16/1/2018).

Sebab menurutnya dalam penjaringan caleg PKB ada tiga kriteria yakni umum, kader NU dan kader PKB. Terkait mahar politik, anggota Komisi Tujuh DPR RI ini menegaskan tidak ada mahar bagi caleg PKB. Meski begitu pihaknya menekankan bagi caleg dibutuhkan dukungan dana sebagai langkah pemenangan. Mustahil menurutnya seorang caleg tidak mengeluarkan dana sepeser pun untuk operasional pemenangan. “Tapi calon kan butuh pembiayaan. Masa ndak dikasih minum snack,” tuturnya.

Lebih lanjut Agus menyebut Bantul ditargetkan dapat memulihkan kembali perolehan suara minimal sembilan kursi. Sebab menurutnya sejak 1999 perolehan kursi PKB terus menurun, meskipun mulai meningkat sejak 2014 lalu.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif