Jatim
Rabu, 17 Januari 2018 - 19:05 WIB

LOWONGAN PEKERJAAN : Dibutuhkan 3.800 Pekerja untuk Proyek Lapangan Gas JTB Bojonegoro

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi lowongan kerja. (JIBI/Solopos/Dok.)

Lowongan Pekerjaan datang dari Bojonegoro.

Madiunpos.com, BOJONEGORO — Sebanyak 3.800 tenaga kerja dibutuhkan untuk mengisi lowongan pada proyek unitisasi pengembangan lapangan gas Jambaran-Tiung Biru (JTB) di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Proses perekrutan tenaga kerja akan dilaksanakan pada Maret-April 2018.

Advertisement

Kepala Bidang Pengembangan dan Penempatan Tenaga kerja Disperinaker Bojonegoro Joko Santoso, Selasa (17/1/2018), di Bojonegoro, menjelaskan proses perekrutan 3.800 tenaga kerja itu berdasarkan laporan yang disampaikan subkontraktor PT Rekaya Industri (Rekind).

“Jumlah subkontraktor yang melaporkan membutuhkan tenaga kerja puluhan, sebab PT Rekind dalam menangani proyek unitisasi pengembangan lapangan gas JTB memiliki subkontraktor yang jumlahnya cukup banyak,” kata dia didampingi Kasi Informasi Pasar Kerja dan Penempatan Tenaga Kerja Disperinaker Sugi Hartono.

Menurut dia, jadwal proses rekrutmen tenaga kerja proyek unitisasi lapangan gas JTB dengan operator Pertamina EP Cepu (PEPC), yang dilaksanakan Maret-April mendatang tidak hanya untuk tenaga kerja terampil, tetapi juga tenaga kerja yang lainnya.

Advertisement

“Kemungkinan kebutuhan tenaga kerja masih akan bertambah. Ya kebutuhan tenaga kerjanya macam-macam mulai tenaga kerja terampil sampai tenaga kerja biasa,” ucapnya.

Ia juga mengatakan di daerahnya tenaga kerja terampil jumlahnya cukup banyak, karena sebelumnya pernah bekerja di proyek minyak Blok Cepu dengan operator ExxonMobil Cepu Limited (EMCL).

“Jumlah yang terdata ada 1.500 tenaga kerja terampil, mulai tenaga kerja ahli di bidang las, listrik, mekanik, juga lainnya yang semuanya bersertifikasi,” ujarnya.

Advertisement

Oleh karena itu, menurut dia, proses rekrutmen tenaga kerja di proyek unitisasi pengembangan lapangan gas JTB harus mengutamakan tenaga kerja lokal.

“Kalau tenaga yang dibutuhkan di lokal tidak ada baru bisa mengambil luar daerah atas rekomendasi disperinaker,” kata Kepala Disperinaker Agus Supriyanto.

Sesuai data proyek unitisasi pengembangan lapangan gas JTB dengan investasi sekitar US$1,5 miliar akan memproduksikan gas sebesar 330 MMSCFD dengan penjualan sebesar 172 MMSCFD selama 16 tahun.

Dari 172 MMSCFD pemanfaatan gas tersebut, di antaranya sebesar 100 MMSCFD akan disalurkan ke PLN Wilayah Gresik dengan harga 7,6 dolar Amerika Serikat per MMBTU flat selama masa kontrak, dan 72 MMSCFD untuk industri di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif