Jogja
Rabu, 17 Januari 2018 - 07:40 WIB

Beras OP Kurang Diminati Warga

Redaksi Solopos.com  /  Bhekti Suryani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi operasi pasar berbagai komoditas. (JIBI/Solopos/Antara/Syaiful Arif)

Operasi pasar digelar untuk stabilkan harga beras.

Harianjogja.com, KULONPROGO–Badan Uurusan Logistik (Bulog) DIY terus melakukan operasi pasar (OP) untuk komoditas beras guna menekan lonjakan harga bahan pokok tersebut belakangan ini. Sayangnya, beras OP tak banyak diminati warga.

Advertisement

Beras OP seharga Rp9.200 per kilogram tersebut kurang diminati warga Kulonprogo. Pasalnya masyarakat merasakan saat dimasak Beras OP tidak pulen seperti beras lainnya. Menurut pembeli beras di Pasar Wates, Boginem, 50, dirinya lebih baik memilih beras jenis Jowo Wangi ketimbang membeli beras OP walaupun harganya terpaut Rp3.400. Beras Jowo Wangi ia beli seharga Rp12.600 karena beras operasi pasar ia nilai tidak matang ketika ditanak. “Kemrotok saat dimakan, jadi saya lebih baik tetap beli Jowo Wangi,” katanya Selasa (16/1/2018)

Boginem yang membeli beras sebanyak 10 kilogram itu mengaku tidak mengurangi jatah pembelian beras walaupun harga telah naik. Dirinya tetap akan membeli jika stok beras dirumahnya telah menipis. “Sepuluh kilogram untuk 20 hari, tidak ngurangin jatah uang untuk bumbu dan lainnya kok,” ucapnya.

Sementara pedagang beras di Pasar Wates, Novi, mengungkapkan beras medium dengan Harga Eceran Tertinggi Rp9.450 itu kurang diminati karena ketika dimasak tidak pulen. Masyarakat Kulonprogo saat ini lebih memilih membayar mahal untuk mendapatkan beras yang pulen saat dimakan.

Advertisement

Kendati kurang diminati di masyarakat, Bulog tetap saja memasarkan beras operasi pasar.  Melalui Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) DIY, Bulog melakukan operasi pasar di Pasar Wates, Selasa (17/1/2018). Dengan mengunakan satu mobil bak terbuka dan truk, Perpadi menjajakan beras operasi pasar dengan harga Rp9.200.

Pada kesempatan itu Ketua Perpadi DIY Arif Yuniarto Kurniawan mengungkapkan Perpadi dan Bulog akan terus melakukan operasi pasar jika harga beras tidak kunjung menurun. “Karena tujuan kami untuk menstabilkan harga di lapangan,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif