Jogja
Rabu, 17 Januari 2018 - 12:55 WIB

Arfita Dwi Putri, Simpan Kisah Asmara di Jogja

Redaksi Solopos.com  /  Kusnul Istiqomah  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Arfita Dwi Putri. (IST/Dok pribadi)

Ia paling ingat dengan permainan masangin dan odong-odong

Harianjogja.com, JOGJA- Jogja, bagi sebagian orang meninggalkan kesan-kesan tersendiri. Bagi Arfita Dwi Putri, Jogja tak luput menjadi satu kota yang pernah disinggahi dan menyimpan jejak kisah asmara dalam lembaran hidupnya.

Advertisement

Pramugari senior Garuda Indonesia Airlines ini paling ingat dengan permainan masangin dan odong-odong di Alun-Alun Kidul. “It’s been a long time ago. Waktu aku awal-awal jadi pramugari. Itu penerbangan aku ke Jogja pertama kalinya,” kata istri dari aktor film laga Yama Carlos ini kepada Harianjogja.com, belum lama ini.

Dari yang ia dengar saat bermain masangin, sebagian orang meyakini siapa berhasil melewati di antara dua pohon beringin dengan mata tertutup, keinginannya bakal terkabul. Waktu itu Arfita sedang naksir salah satu pria idola di Garuda Indonesia, dan lelaki itu turut serta hang out bersamanya.

“Nah, waktu aku nyoba [masangin], eh bisa muter balik ke tempat semula lagi. Padahal temen aku bisa ngelewatin lho,” ujar wanita kelahiran 16 Juli 1992 ini. “Aku ingat banget karena pas itu terbang sama teman seperjuangan. Aku juga naik odong-odong di situ. Waktu itu kami udah girang banget.”

Advertisement

Sekitar setahun setelah mencoba masangin, Fita, demikian ia karib disapa, akhirnya kian dekat dengan pria yang ia taksir. Mereka sempat jadian, tapi enggak lama bubar. “Kami sama-sama ngutarain perasaan. Tapi dia bilang enggak mau punya pacar pramugari. Lucu juga sih kisahnya,” kata ibunda dari Marco Armanda Blessio Carlos itu.

Jogja memang menjadi salah satu destinasi favorit Fita selain Solo untuk penerbangan domestik. “Ibuku dari Jawa, maka jiwa aku sebagian pun ada di sana. Aku suka dan nyaman dengan suasana kotanya, keramah-tamahan penduduk dan wisata kulinernya. Indonesia sekali!” ujarnya.

Di masa awal menjadi awak kabin, ia memang beberapa kali menginap di Jogja atau Solo ketika pesawat menginap semalaman alias remain over night (RON). Nah, saat RON itulah Fita paling senang menyusuri dua kota yang berkarakter mirip itu dengan berjalan kaki, mencoba jajanan pasar dan makanan khasnya. “Jauh dari kata metropolis. Sayangnya sekarang aku jarang mendapat kesempatan ke Jogja dan Solo, karena aku flight untuk rute internasional,” kata anak kedua dari tiga bersaudara ini.

Advertisement

Nah, untuk destinasi internasional, Fita paling demen sama Jerman. Di matanya, Jerman adalah semacam negeri dongeng dan permata arsitektur. Negara itu juga menyimpan keindahan alam yang terbentang di seluruh penjuru negara tersebut. “Menurutku Jerman itu negara yang sangat kreatif. Para arsitek Jerman selalu mengutamakan mode dan desain bernilai tinggi tanpa menghilangkan unsur-unsur sejarah,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif