Soloraya
Rabu, 17 Januari 2018 - 08:15 WIB

Antisipasi Aksi Anarkis, Ormas dan Muspika Tulung Klaten Patroli Kamtibmas

Redaksi Solopos.com  /  Farida Trisnaningtyas  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pengamanan (JIBI/Solopos/Dok.)

Muspika Tulung, pemerintah desa, serta Ormas di Klaten bakal menggelar patroli Kamtibmas bersama.

Solopos.com, KLATEN—Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Tulung, pemerintah desa, serta organisasi kemasyarakat (Ormas) di Klaten bakal menggelar patroli keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) bersama. Patroli dilakukan menyusul beredarnya kabar aksi gerombolan pengendara sepeda motor yang membawa senjata tajam.

Advertisement

Rencana bergulirnya patroli kamtibmas bersama dilakukan berdasarkan hasil rapat koordinasi (rakor) Selasa (16/1/2018). Rakor di ruang kerja Camat Tulung ini dihadiri Muspika, pimpinan Ormas seperti NU, Muhammadiyah, LDII, MTA, FUI, KUA, serta desa di wilayah Tulung.

Camat Tulung, Rohmad Sugiarto, mengatakan dari hasil rapat disepakati setiap Sabtu malam atau malam Minggu dilakukan patroli Kamtibmas bersama. Patroli bersama melibatkan berbagai unsur termasuk Ormas. Muspika serta tokoh agama dan toko masyarakat di Tulung juga siap ikut dalam patroli itu. (baca: Gangguan Kamtibmas DIY Juga Naik)

“Setiap ormas disepakati minimal mengirimkan delapan satuan petugas. Mereka mengenakan seragam organisasi masing-masing dan absen serta kumpul dulu di kecamatan sebelum patroli,” kata Rohmad saat dihubungi Solopos.com.

Advertisement

Menurutnya, Posko patroli kamtibmas berada di kantor kecamatan, sementara Posko pembantu di simpang tiga Desa Majegan, perempatan PLN wilayah Desa Sorogaten, simpang empat Tulung, serta simpang empat di Desa Malangan. Di samping itu, pemerintah desa yang ditempatkan Posko Kamtibmas pembantu masing-masing diminta ikut menempatkan minimal dua personel Linmas. Setiap Posko Kambtimas pembantu terdapat 14 personel.

“Bergulirnya patroli kamtibmas bersama itu dimulai pada Sabtu [19/1/2018] malam hingga selama sebulan. Ini akan dikoreksi atau dievaluasi kembali dari penerapan patroli tersebut,” imbuhnya.

Rohmad mengakui pembentukan Posko juga didasari keresahan warga terkait beredarnya kabar soal aksi segerombolan pemuda berkendara sepeda motor membawa senjata tajam dan mengancam warga atau yang kerap disebut dengan klitih.

Advertisement

Kabarnya aksi teror oleh segerombolan pemuda berkendara sepeda motor dan membawa senjata tajam ini terjadi pada Minggu (14/1/2018) dini hari. Ada pedagang sayur yang dihadang dan hendak dibacok oleh gerombolan itu. Beruntung, ia bisa menghindar dan menyelamatkan diri.

“Kalau persisnya kabar itu saya tidak tahu. Tetapi, itu sudah viral di masyarakat dan ramai dibicarakan warga kami. Makanya, kami harus segera berbuat biar Tulung tetap aman, terkendali, dan kondusif,” kata Rohmad.

Sementara itu, Kapolres Klaten, AKBP Juli Agung Pramono, melalui Kapolsek Tulung, AKP Parmo bin Muhtarom, mengatakan Patroli Kamtibmas bersama tetap berkoordinasi dengan aparat kepolisian. Setiap peristiwa yang didapati dalam patroli dilaporkan ke Polsek.

“Patroli Kamtibmas bersama ini karena ada keinginan dari masyarakat ikut andil untuk menjaga Kamtibmas. Memang untuk menjaga Kamtibmas kondusif tidak bisa hanya dilakukan oleh Polsek,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif