Jatim
Selasa, 16 Januari 2018 - 20:05 WIB

Rp4 Miliar Dialokasikan untuk Jaminan Kesehatan Warga Miskin Kota Kediri

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pendapatan (JIBI/Bisnis/Dok.)

Pemkot Kediri menganggarkan dana Rp4 miliar untuk memberikan jaminan kesehatan bagi warganya.

Madiunpos.com, KEDIRI — Anggaran jaminan kesehatan untuk warga miskin di Kota Kediri, Jawa Timur, pada 2018 dinaikkan dari sebelumnya Rp2,5 miliar menjadi Rp4 miliar.

Advertisement

“Pada tahun ini anggaran jaminan kesehatan daerah sekitar Rp4 miliar. Sekarang ini kesadaran masyarakat untuk berobat sudah tinggi, kemudian biaya kesehatan tarifnya juga naik,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri Fauzan Adima di Kediri, Selasa (16/1/2018).

Dia menambahkan anggaran jaminan kesehatan dinaikkan dengan harapan seluruh warga miskin di Kota Kediri bisa mendapatkan pelayanan yang lebih baik karena pemkot telah menggratiskan biaya kesehatan untuk warga miskin.

“Intinya tidak ada lagi masyarakat di Kota Kediri yang sakit tapi tidak berobat. Wali Kota juga memastikan, jangan sampai ada warga Kota Kediri yang sakit tapi tidak bisa berobat. Sekarang puskesmas sudah terakreditasi semua, rumah sakit juga bagus,” kata Fauzan Adima.

Advertisement

Sebagai informasi, jumlah peserta BPJS Kesehatan di Kota Kediri sekitar 64.000 warga. Selain itu, ada warga yang masih dibantu dengan program jaminan kesehatan daerah sekitar 65 kepala keluarga (KK). Jumlah warga yang dibantu jaminan kesehatan pada 2018 juga direncanakan akan bertambah lagi.

Fauzan menambahkan Pemkot Kediri juga sudah memperbaiki fasilitas kesehatan. Rumah Sakit Gambiran II Kediri juga sudah dioperasikan, bahkan perlengkapan di rumah sakit juga sudah mulai dipindah dari RSUD Gambiran yang lama.

Dinas Kesehatan Kota Kediri, lanjutnya, operasional rumah sakit yang baru, RSUD Gambiran II Kediri akan optimal pada Februari 2018 menyusul seluruh perlengkapan dan alat medis sudah selesai dipindah.

Advertisement

Saat ini, katanya, di RSUD Gambiran II Kediri masih dimanfaatkan untuk rawat jalan, sedangkan untuk rawat inap masih ditempatkan di rumah sakit yang lama (RSUD Gambiran Kota Kediri).

Fauzan mengatakan saat ini jumlah kunjungan ke rumah sakit yang baru ada kenaikan cukup drastis. Biasanya jumlah kunjungan pasien ke RSUD Gambiran Kota Kediri setiap harinya 400-500 orang, namun di RSUD Gambiran II Kediri bisa naik antara 500-600 pasien.

Di RSUD Gambiran II Kediri, jumlah tempat tidur juga lebih banyak ketimbang RSUD Gambiran yang lama, yaitu 550 tempat tidur.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif