Jogja
Selasa, 16 Januari 2018 - 22:40 WIB

Menwa DIY Ogah Jadi Alat Politik

Redaksi Solopos.com  /  Bhekti Suryani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pemimpin Redaksi Harian Jogja Anton Wahyu Prihartono (tengah) berfoto bersama perwakilan Komando Resimen Mahasiswa Mahakarta DIY di Kantor Harian Jogja, Selasa (16/1/2018). (Bhekti Suryani/JIBI/Harian Jogja)

Komando Resimen Mahasiswa Mahakarta DIY akan gelar diksar.

Harianjogja.com, JOGJA–Ratusan anggota resimen mahasiswa (Menwa) di seluruh DIY bakal menggelar pendidikan dasar (diksar) dan kegiatan peringatan Serangan Umum 1 Maret dalam waktu dekat. Mendorong aksi bela negara dan bersikap netral dari politik menjadi isu krusial di kalangan Menwa saat ini.

Advertisement

Sedikitnya 300 anggota Menwa yang tergabung dalam Komando Resimen Mahasiswa Mahakarta DIY akan berpartisipasi dalam kegiatan diksar dan peringatan Serangan Umum 1 Maret. Para mahasiswa yang berasal dari perguruan tinggi negeri (PTN) maupun perguruan tinggi swasta (PTS) di seluruh DIY itu akan menggelar kegiatan diksar mulai 15 Februari hingga 1 Maret mendatang.

“Acara diksar akan ditutup dengan upacara peringatan Serangan Umum 1 Maret di Titik Nol Jogja,” kata Ketua Panitia Diksar Komando Resimen Mahasiswa Mahakarta DIY, Eko Teguh Wibowo saat berkunjung ke Kantor Harian Jogja, Selasa (16/1/2018).

Selain kegiatan diksar dan peringatan Serangan Umum 1 Maret, sejumlah kegiatan juga digelar seperti ziarah ke Taman Makam Pahlawan (TMP) Kusumanegara dan long march di sepanjang Malioboro. Menurut Eko, ratusan orang akan terlibat dalam kegiatan ini tak hanya para anggota Menwa yang berasal dari 22 perguruan tinggi di seluruh DIY. “Selain anggota kami juga mengundang kepala daerah, jajaran TNI juga kami tengah mengusahakan agar Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu bisa hadir sebagai inspektur upacara saat peringatan Serangan Umum 1 Maret,” ujar dia.

Advertisement

Dikatakannya selain diksar, Komando Resimen Mahasiswa Mahakarta DIY kini tengah mempersiapkan kepemimpinan baru serta visi misi keorganisasian yang menjadi orientasi ke depannya. Sesuai amanah dari Pemerintah Pusat dan jajaran TNI, Menwa saat ini memiliki misi mendorong kesadaran bela negara di kalangan generasi muda.

Selain itu kata dia, hal penting lainnya yang harus dijaga Menwa saat ini adalah masalah netralitas. Menwa digadang-gadang untuk tidak diperalat menjadi underbow atau organisasi sayap bagi para eks militer yang maju ke dunia politik. “Kami mahasiswa masih sifatnya belajar dan dalam pencarian jati diri, jadi kami diminta untuk netral, tidak menjadi alat kepentingan politik,” ungkapnya.

Pemimpin Redaksi Harian Jogja Anton Wahyu Prihartono menyatakan, pentingnya organisasi kemahasiswaan seperti Menwa menjalin relasi yang baik dengan media. “Agar hal baik dan potensi yang dimiliki Menwa selama ini bisa dikenal masyarakat luas lewat media,” kata Anton.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif