Jogja
Selasa, 16 Januari 2018 - 22:55 WIB

Di DIY, Tinggal 15% Warga yang Masih Gunakan BBM Bersubsidi

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Marketing Branch Manager Pertamina DIY dan Surakarta, Dody Prasetya [kanan] menyerahkan hadiah utama Pertamina Fuel Lucky Swipe Periode II kepada pemenang bernama Chrystian David [tengah] dengan disaksikan Wakil Pemimpin Wilayah Kanwil BRI Jogja, Nashrullah Iskandar [kiri] di SPBU Lempuyangan, Jogja, Selasa (16/1/2018). (Rima Sekarani I.N./JIBI/Harian Jogja)

Tingkat konsumsi Bahan Bakar Khusus (BBK) di DIY diperkirakan telah mencapai 85%

 

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA-Tingkat konsumsi Bahan Bakar Khusus (BBK) di DIY diperkirakan telah mencapai 85%. Pertamina terus berusaha menekan penggunaan bahan bakar subsidi, salah satunya melalui program Pertamina Fuel Lucky Swipe.

Marketing Branch Manager Pertamina DIY dan Surakarta, Dody Prasetya mengatakan, porsi penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi DIY dilaporkan hanya sekitar 15% pada 2017 lalu.

Hal tersebut berkat tingkat konsumsi masyarakat terhadap BBK yang terus meningkat, baik produk pertalite, pertamax, pertamax turbo, maupun lainnya.

Advertisement

“Porsi BBK di DIY itu sudah 85 persen. Kami berharap penjualannya semakin naik tahun ini,” ungkap Dody ditemui usai penyerahan hadiah Pertamina Fuel Lucky Swipe Periode II di SPBU Lempuyangan, Jogja, Selasa (16/1/2018).

Dody memaparkan Pertamina Fuel Lucky Swipe memang berkontribusi positif terhadap tingkat penggunaan BBK. Meski begitu, program tersebut juga bertujuan meningkatkan transaksi nontunai dalam pembelian BBM, khususnya non subsidi.

Pertamina bekerja sama dengan tiga bank, yakni Bank Mandiri, BNI, BRI. Setiap belanja BBK dengan memakai kartu kredit atau debit senilai minimal Rp100.000 akan mendapatkan satu kupon undian. Hadiah utamanya adalah sembilan unit mobil Toyota Sienta G CVT yang diundi dalam dua periode pada 2017 kemarin.

Advertisement

Dody mengungkapkan Fuel Lucky Swipe merupakan program berskala nasional. Di samping itu, ada pula program serupa berupa bayar nontunai dengan kartu kredit atau debit khusus BRI untuk wilayah Kedu, Banyumas, Solo, dan Jogja. Hadiah utamanya adalah mobil Honda CBR. Tujuannya sama, yaitu meningkatkan transaksi nontunai.

“Sebelum kegiatan seperti ini dilaksanakan, transaksi nontunai BBM masih rendah, cuma 5 persen. Sekarang naik jadi 10 persen dan harapannya terus bertambah. Kami pun berharap ke depannya semakin banyak yang tertarik dengan pengundian ini lalu pakai BBK sehingga porsi BBK sendiri semakin naik,” kata Dody.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif