Jogja
Selasa, 16 Januari 2018 - 07:20 WIB

BANDARA KULONPROGO : Terminal NYIA Ditarget Selesai Awal 2019

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Rombongan Komite II Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI meninjau progres pembangunan New Yogyakarta International Airport (NYIA) di wilayah Desa Palihan, Kecamatan Temon, Kulonprogo, Selasa (14/11/2017). (Rima Sekarani I.N./JIBI/Harian Jogja)

Runway bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) sudah mulai dilakukan proses pemadatan

Harianjogja.com, JOGJA--General Manager (GM) PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Adisutjipto Jogja Agus Pandu Purnama menambahkan, untuk runway bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) sudah mulai dilakukan proses pemadatan, dengan panjang 3.250 meter dan lebar 60 meter.

Advertisement

Baca juga : Warga Penolak NYIA Tanam Pohon dan Patok

Setelah itu akan ada proses cut and fill untuk membuat permukaan tanah menjadi datar. Ia mengatakan proses pembangunan runway sudah mulai, karena itulah ditargetkan selesai pada akhir tahun 2018.

Pembangunan landasan, ucapnya, tidak mengalami banyak masalah, sebab masyarakat semua sudah cabut dari lokasi. Dan sebagian diantaranya juga merupakan Pakualaman Ground (PAG).

Advertisement

Yang agak bermasalah, kata Pandu ada di konstruksi bangunan terminal. Lahan yang sedianya untuk terminal hingga saat ini masih didiami 28 kepala keluarga, yang tetap enggan menyerahkan tanahnya. Padahal terminal ditarget selesai pada Januari 2019, mengingat April bandara sudah beroperasi.

Meskipun masih ada penolakan, ia menyatakan PT Angkasa Pura 1 tetap memakai cara persuasif.

“Tapi ini kan masih menghargai. Kami ingin mendengar aspirasi mereka seperti  apa? Walaupun secara hukum sudah tidak berhak lagi karena ada IPL-nya [Izin Penetapan Lokasi]. Kami tidak ingin memaksa,” katanya, kepada Harianjogja.com, Senin (15/1/2018).

Advertisement

Pandu berharap warga penolak bisa segera pindah, karena bagaimanapun PT Angkasa Pura 1 punya deadline tersendiri. Tapi, ia mengaku belum menentukan tenggat bagi mereka yang masih menolak. Ia mengatakan pembangunan akan segera dilakukan ketika para penolak sudah pindah.

Sementara itu, Pemerintah Daerah (Pemda) DIY belum akan terjun langsung untuk menangani perlawan masyarakat. Gubernur DIY Sri Sultan HB X mengatakan masih mempercayakan permasalahan ini kepada Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo dan PT Angkasa Pura 1.

“Biar Pak Bupati dulu lah. Jangan apa-apa saya nerjuni. Biar diselesaikan pemkab Kulonprogo dulu dan AP 1 [Angkasa Pura],” ujarnya singkat.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif