Jogja
Senin, 15 Januari 2018 - 05:20 WIB

Vasektomi Masih Kurang Diminati Pria Jogja

Redaksi Solopos.com  /  Kusnul Istiqomah  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi KB (JIBI/Dok)

Pria yang sudah melakukan vasektomi akan dapat insentif sebesar Rp1 juta

Harianjogja.com, JOGJA-Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Jogja kembali menargetkan 100 pria di Jogja ikut program keluarga berencana (KB) dengan metode operasi pria (MOP). Target ini sama dengan tahun lalu, mengingat KB MOP atau vasektomi tersebut masih kurang diminati.

Advertisement

Pelaksana Tugas Kepala DPPKB Kota Jogja Eny Retnowati mengaku sudah gencar menyosialisasikan KB pria sampai kader KB di kampung-kampung. Bahkan pria yang sudah melakukan proses vasektomi akan mendapatkan insentif sebesar Rp1 juta.

Namun, masih belum banyak yang mengikuti. Dalama catatan DPPKB, jumlah pria yang sudah KB MOP selama 2017 sekitar 53 orang dari target sebanyak 100 orang. “Hambatannya karena mereka belum siap. Ada juga yang tidak diizinkan istrinya,” ujar Eny melalui sambungan telepon, Minggu (14/1/2018).

Tahun ini, kata dia, target dan anggaran insentif tetap sama. Eny menyadari KB jenis vasektomi memang tidak semua pria bisa mengikutinya, karena ada persyaratan khusus. Salah satu syarat yakni sudah memiliki dua anak. Bagi pria yang sudah mantap, meskipun dalam usia subur bisa langsung mendaftar melalui dinas, kader KB di kampung, atau langsung ke Rumah Sakit TNI Dr Sutarto.

Advertisement

Menurut dia, KB MOP dikhususkan bagi pria yang sudah mantap, karena KB tersebut nantinya seumur hidup tidak lagi bisa memiliki anak. Pasalnya saluran spermanya sudah diikat, meski air mani tetap keluar saat ejakulasi. “Untuk bisa memiliki anak lagi, maka dapat melakukan penyambungan kembali atau rekanalisasi,” papr Eny.

Dari sekian jenis KB, Eny mengakui KB jenis MOP yang paling kecil jumlahnya. Paling banyak adalah KB suntik dan pil untuk wanita. Ia menyatakan, ada juga yang melakukan KB alami yang jumlahnya belum bisa terdeteksi.

Sebelumnya, Eny mengatakan, program keluarga berencana tidak hanya difokuskan pada jumlah anak, tetapi juga pengendalian kemiskinan. DPPKP sudah membentuk kampung KB di semua kecamatan yang berbasis RW. Sebagian besar kampung KB berada di bantaran sungai.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif