News
Senin, 15 Januari 2018 - 12:25 WIB

Setya Novanto Nonton Laga Indonesia Vs Islandia, Begini Komentarnya

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Terdakwa kasus korupsi e-KTP Setya Novanto menunduk dalam sidang perdana di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (13/12/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Wahyu Putro A)

Terdakwa kasus korupsi e-KTP Setya Novanto sempat menyaksikan pertandingan Indonesia vs Islandia.

Solopos.com, JAKARTA — Meski saat ini berstatus terdakwa dalam kasus dugaan korupsi e-KTP, mantan Ketua DPR Setya Novanto sempat menyaksikan pertandingan sepak bola persabahatan antara Indonesia dan Islandia yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan Jakarta, Minggu (14/1/2018) malam.

Advertisement

“Kemarin nonton dong, [pertandingan] Indonesia lawan Islandia ramai-ramai sama teman-teman,” kata Setya Novanto (Setnov) di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Senin (15/1/2018), sebelum sidang pemeriksaan saksi kasus korupsi e-KTP digelar.

Dalam pertandingan yang berlangsung Minggu malam itu, Tim Nasional Indonesia takluk dari Islandia dengan skor 1-4.

Advertisement

Dalam pertandingan yang berlangsung Minggu malam itu, Tim Nasional Indonesia takluk dari Islandia dengan skor 1-4.

“Ada kemajuanlah, [harus] lebih hati-hati lagi, lebih disiplin lagi,” tambah Setnov mengomentari kekalahan Indonesia.

Indonesia awalnya unggul lewat gol yang dicetak oleh Ilham Udin Armaiyn di menit ke-28 babak pertama. Namun selanjutnya tim nasional kebobolan oleh gol Islandia dibuat Albert Gudmundsson di menit ke-45+2, 66-penalti dan 71 dan Arnor Smarason pada menit ke-59.

Advertisement

Tapi Setnov mengaku tidak taruhan saat menonton pertandingan itu. “Yah duitnya enggak ada,” kata Setnov.

Setya Novanto mengaku ditahan di Rutan KPK sejak 19 November 2017.

“Di rutan menjaga kesehatan saja dengan berdoa, jogging juga bisa, pingpong bisa, yang penting kesehatan lah,” tambah Setnov.

Advertisement

“Kalau pingpong sudah tidak favorit lagi, karena sudah tidak bisa lah, asam urat,” ungkap Setnov kepada wartawan.

Dalam perkara itu Setnov diduga menerima US$7,3 juta dan jam tangan Richard Mille senilai US$135.000 dari Proyek KTP-E. Setya Novanto menerima uang tersebut melalui mantan direktur PT Murakabi sekaligus keponakannya Irvanto Hendra Pambudi Cahyo maupun rekan Setnov dan juga pemilik OEM Investmen Pte.LTd dan Delta Energy Pte.Lte yang berada di Singapura Made Oka Masagung.

Sedangkan jam tangan diterima Setnov dari pengusaha Andi Agustinus dan direktur PT Biomorf Lone Indonesia Johannes Marliem sebagai bagian dari kompensasi karena Setnov telah membantu memperlancar proses penganggaran. Total kerugian negara akibat proyek tersebut mencapai Rp2,3 triliun.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif