Soloraya
Senin, 15 Januari 2018 - 17:20 WIB

Kembali Terpilih Jadi Ketua PHRI Solo, Ini Program Kerja Abdullah Soewarno

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ketua PHRI Solo periode 2019 -2023 Abdulah Suwarno (kanan) di Muscab ke-7 PHRI Solo di Swiss Bellin, Purwosari, Solo, Senin (15/1/2018). (Soenaryo HB/JIBI/Solopos)

PHRI Solo menggelar Muscab ke-7.

Solopos.com, SOLO — Abdullah Soewarno kembali menahkodai Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Solo periode kedua, yakni 2018-2023. Kaderisasi dengan menggandeng pengurus muda menjadi agenda utama di periode kali ini.

Advertisement

Pemilik Hotel Mandala Wisata ini terpilih melalui proses aklamasi karena hingga waktu penutupan pada Minggu (14/1/2018) pukul 24.00 WIB tidak ada nama lain yang mendaftar.

Perjalanan Musyawarah Cabang (Muscab) PHRI Solo termasuk cepat karena pemilihan yang dijadwalkan dilakukan setelah pukul 13.00 WIB, bahkan sudah selesai sebelum istirahat makan siang. Laporan pertanggungjawaban pengurus lama pun diterima

Advertisement

Perjalanan Musyawarah Cabang (Muscab) PHRI Solo termasuk cepat karena pemilihan yang dijadwalkan dilakukan setelah pukul 13.00 WIB, bahkan sudah selesai sebelum istirahat makan siang. Laporan pertanggungjawaban pengurus lama pun diterima

Ketua terpilih, Abdullah Soewarno, menyampaikan setelah terpilih, bersama formatur lainnya membentuk kepengurusan yang akan dilantik pada Jumat (19/1/2018) di The Sunan Hotel Solo.

Kepengurusan ini ada bidang baru yang muncul yang disesuaikan dengan kondisi terkini, seperti Dewan Bina Profesi untuk meningkatkan profesionalitas dan standarisasi usaha.

Advertisement

“Kami juga ingin menggiatkan bidang restoran karena anggota dari restoran selama ini hanya 16. Padahal restoran di Solo mencapai ribuan,” ungkap Abdullah saat ditemui wartawan di Swiss Belinn Saripetojo, Senin (15/1).

Dia mengatakan merangkul restoran juga merupakan permintaan dari Wali Kota Solo, F. X. Hadi Rudyatmo. Hal ini untuk mempermudah koordinasi dan pembinaan, seperti perpajakan. Menurut dia, minimnya restoran yang bergabung ke PHRI karena ada yang merasa bukan restoran, seperti yang ada di kawasan kuliner.

Pihaknya akan mendorong Pemkot Solo untuk penertiban restoran, seperti halnya kos-kosan yang melakukan praktik menginap harian atau mingguan.

Advertisement

Selain itu, peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) juga terus ditingkatkan melalui berbagai pelatihan yang bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata. Dia mengatakan akan selalu berupaya supaya dalam setahun ada sertifikasi gratis bagi 400 orang-600 orang baik untuk pelaku perhotelan maupun restoran.

“Promosi wisata Solo akan terus dilakukan karena itu juga merupakan salah satu tugas. Kegiatan ini bekerja sama dengan Pemkot Solo, Badan Promosi Pariwisata Indonesia Kota Solo (BBPIS), Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Solo, dan pihak lainnya karena promosi tidak bisa berjalan sendiri-sendiri,” kata dia.

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif