SOLOPOS.COM - Rangka besi dasar terpasang du Jembatan Lengking, Bulu, Sukoharjo, Kamis (11/1/2018). (Trianto Hery Suryono/JIBI/Solopos)
Infrastruktur Sukoharjo, keberadaan jembatan Lengking sudah diimpikan warga selama 38 tahun.
Solopos.com, SUKOHARJO — Pekerjaan Jembatan Lengking, penghubung Desa Lengking, Kecamatan Bulu dengan Desa Tanjung, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo masih dikebut.
Penyelesaian pekerjaan diperkirakan akhir Januari sehingga Februari bisa menjadi akses umum masyarakat. Pekerjaan yang masih menunggu adalah pengecoran lantai jembatan. Saat ini rangka besi sudah selesai dipasang.
Salah seorang pekerja dan petugas keamanan selama pekerjaan Jembatan Lengking, Cipto, Kamis (11/1/2018), bercerita akhir Januari pengerjaan pengecoran dasar jembatan diharapkan selesai.
Salah seorang pekerja dan petugas keamanan selama pekerjaan Jembatan Lengking, Cipto, Kamis (11/1/2018), bercerita akhir Januari pengerjaan pengecoran dasar jembatan diharapkan selesai.
“Februari cor semen sudah kering dan sudah berumur sehingga Jembatan Lengking bisa dibuka untuk akses umum. Pejalan kaki sudah bisa tetapi lebih baik tidak melintas karena masih ada pekerja dan kondisi dasar jembatan belum normal. Masih rangka besi dan lubang di antara rangka satu dengan rangka yang lain.”
Warga Lengking berharap selama belum diresmikan akses jembatan bisa digunakan masyarakat baik yang ingin ke Desa Lengking, Kecamatan Bulu maupun ke Desa Tanjung, Kecamatan Nguter. Informasi awal, pengecoran dilakukan Jumat (12/1/2018) tetapi masih menunggu kepastian.
Kerja Lembur
Pekerja melakukan kerja lembur untuk menyelesaikan pekerjaan yang semestinya rampung Desember 2017. Beberapa pekerja mengaku lembur dilakukan hingga pukul 22.00 WIB atau tengah malam tergantung jenis pekerjaan. Jumlah pekerja lembur juga variasi berkisar antara lima orang hingga tujuh orang.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Dinas PUPR Sukoharjo, Suraji kepada wartawan, mengatakan perjanjian kontrak Jembatan Lengking harus selesai 15 Desember “Terhitung sejak kontrak selesai, kami sudah menerapkan penalti bagi rekanan. Kontrak Jembatan Lengking pada 15 Desember.”
Pekerjaan pembuatan Jembatan Lengking di laman LPSE Sukoharjo digarap PT Mitra Andalan Sakti, Jambi. Pagu jembatan senilai Rp14,885 miliar tetapi digarap senilai Rp12,464 miliar dengan waktu 150 hari.
Catatan Solopos.com, awal 2017 jembatan sesek ini sempat hanyut. Selama dikerjakan akses ke jembatan sesek berbahan bambu ditutup total. Masyarakat yang hendak ke Desa Tanjung, Kecamatan Nguter memutar arah via Jembatan Banmati, Sukoharjo atau Jembatan Brangkal, Desa Ngasinan, Kecamatan Bulu.
Keberadaan jembatan sudah diimpikan warga Lengking sejak 1980. Sejak itu, masyarakat secara mandiri membuat jembatan sesek sebelum dibuatkan permanen oleh Pemkab Sukoharjo. Jembatan permanen nanti memiliki lebar sekitar 3,5 meter sehingga bisa dilalui oleh kendaraan pribadi dan sepeda motor.
Pantauan Solopos.com di lokasi, sebuah lincak kursi berbahan bambu dipajang di tengah jalan menuju jembatan. keberadaan lincak kursi dimaksudkan agar kendaraan yang lalu lalang melintas jembatan karena masih ada pekerjaan finishing atau penyelesaian.
Rambu larangan melintas bagi kendaraan berat juga sudah dipasang di pinggir jalan. Beberapa pekerja masih merapikan rangka besi cor dan merapikan lokasi pengecoran. Sebagian pekerja yang lain membetulkan posisi rangka jembatan agar seimbang dengan rangka yang lain.
Proses perbaikan dengan menggunakan alat pegas atau dongkrak. Sisi utara dan sisi selatan jembatan sudah dilakukan pengaspalan jalan. Di utara sebagian dasar jembatan sudah dicor. “Pemasangan rambu lalu lintas sekitar empat hari lalu,” ujar Sugi, warga yang berada di lokasi jembatan.