Kisah inspiratif bocah setara kelas 3 SD itu berjalan sejauh 4,5 km untuk ke sekolah.
Solopos.com, LUDIAN – Bocah berusia 8 tahun yang disebut sebagai Wang Fuman viral di media sosial dan media-media online internasional. Sebabnya foto Wang Fuman saat sampai di sekolah dengan kondisi rambut setengah beku tertutup salju.
Dilansir Channelnewsasia.com dari People Daily, Rabu (10/1/2018), foto Wang Fuman dengan rambut tertutup salju diambil di sekolahnya, Senin (8/1/2018) pagi kurang lebih pukul 08.15 waktu setempat. Wang menjadi bahan tertawaan teman-temannya, namun bocah tersebut tak ambil pusing.
Dilansir Channelnewsasia.com dari People Daily, Rabu (10/1/2018), foto Wang Fuman dengan rambut tertutup salju diambil di sekolahnya, Senin (8/1/2018) pagi kurang lebih pukul 08.15 waktu setempat. Wang menjadi bahan tertawaan teman-temannya, namun bocah tersebut tak ambil pusing.
“Anak itu [Wang Fuman] itu lucu. Sesampainya di kelas, dia memberi ekspresi lucu, teman-temannya sontak tertawa,” jelas Kepala Sekolah Dasar Zhuanzhanbao, Fu Heng.
Fu Heng menjelaskan, Seni pagi itu temperatur menurun drastis dalam kurung waktu 30 menit, menjadi minus 9 derajat celcius. Hari itu juga hari pertama ujian akhir. “Dia tinggal cukup jauh dari sekolah, mungkin karena berjalan kaki, sesampainya di sekolah, rambutnya dipenuhi es,” tambah Fu Heng.
Laman Paper Video meliput rumah Wang Fuman, si bocah tinggal di sebuah rumah lumpur bersama nenek dan kakak perempuan. Di Tiongkok, rumah lumpur merupakan rumah yang terbuat dari lumpur dan umumnya sudah sangat kuno. Wang mengaku ayahnya sudah beberapa bulan tak pulang karena bekerja di luar kota. Sedangkan ibunya telah lama pergi dari rumah.
Rumah Wang berjarak kurang lebih 4,5 Km dari sekolahnya. Tiap pagi dia harus berjalan kurang lebih 1,5 jam untuk ke sekolah. Di pagi saat rambutnya membeku itu Wang mengira cuaca cerah, sehingga dia memakai lapisan baju lebih sedikit dibanding saat sudah siap menghadapi salju.
Sekolah tempat Wang menimba ilmu sekarang ini belum memiliki penghangat ruangan. Berdasarkan keterangan Fu Heng, pihak sekolah masih terus mengusahakan hal itu.