Jogja
Kamis, 11 Januari 2018 - 08:41 WIB

Ini Kata Dewan DIY soal Klithih yang Kembali Makan Korban

Redaksi Solopos.com  /  Bhekti Suryani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto Ilustrasi JIBI/Harian Jogja/Antara

Kekerasan harus dilawan bersama-sama.

Harianjogja.com, JOGJA–Wakil Ketua DPRD DIY Arif Noor Hartanto mengatakan kekerasan jalanan alias klithih yang terus terjadi menunjukkan bahwa langkah-langkah yang diambil para pemangku kebijakan harus segera dievaluasi.

Advertisement

Ia mempertanyakan, apakah langkah-langkah yang selama ini diambil para pengambil keputusan sudah benar-benar terkoordinasi dengan baik.

“Kami sudah ingatkan, Pemda DIY harus jadi leading sector, melalui dinas pendidikan dan instansi lainnya, sehingga masalah bisa terurai dengan sebaik mungkin. Ini bukan tanggung jawab kepolisian semata, Pemda DIY, kota dan kabupaten, punya tanggung jawab sepadan,” katanya Rabu (10/1/2018).

Kasus terbaru kekerasan jalanan menyebabkan Taufik Nurhidayat, 38, warga Sidoarum, Godean meregang nyawa setelah dilempar batu pada Kamis (4/1/2018) lalu saat sedang mengendarai mobil. Batu kali dengan ukuran 10 sentimeter itu menyebabkan berbagai luka di areal wajah.

Advertisement

Inung, sapaan akrab Arif, mengutarakan, kekerasan jalanan yang terus terjadi tidak bisa serta merta disimpulkan sebagai kegagalan Tim Reserse Mobile (Resmob) Progo Sakti, yang dibentuk Polda DIY.

Sebab, kekerasan ini ukurannya bukan kerja kepolisian semata, tetapi kerja kolektif dari berbagai elemen. Para pemangku kepentingan, ucapnya, harus memiliki rasa tanggung jawab yang sama.

Tak hanya itu, Jika pelaku kejahatan bengis ini adalah pelajar, maka peran serta orang tua, masyarakat dan sekolah sangat dibutuhkan dalam upaya pengendalian kekerasan.

Advertisement

Baca juga : Ini Sejumlah Teror Klithih di Jogja

Ia yakin dengan dukungan semua pihak, kepolisian akan mampu menuntaskan permasalahan yang ada. “Kalau berbagai elemen bersatu padu, kemudian mendukung tim yang dibentuk kepolisian itu [Tim Resmob Progo Sakti] dan operasi bisa dilakukan secara masif, saya yakin akan ada semacam shock teraphy bagi para pelaku,” jelasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif