News
Rabu, 10 Januari 2018 - 10:55 WIB

USBN Dipastikan Hanya Tiga Mapel

Redaksi Solopos.com  /  Kusnul Istiqomah  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi siswa SD ujian (Dok/JIBI/Solopos)

Penambahan jam pelajaran sebaiknya tak perlu dilakukan agar tidak membebani siswa

Harianjogja.com, JOGJA-Disdikpora DIY memastikan pelaksanaan ujian sekolah bagi siswa SD hanya tiga mata pelajaran (mapel). Dengan demikian pihak sekolah dan orang tua siswa SD tidak perlu khawatir lagi dengan hanya mempersiapkan tiga mapel.

Advertisement

Kepala Disdikpora DIY Kadarmanta Baskara Aji menjelaskan, hingga jelang pertengahan Januari 2018 belum ada prosedur operasional standar (POS) pelaksanaan ujian sekolah bagi SD. Pihaknya meminta semua pihak untuk menunggu informasi resmi dari Kemendikbud agar tidak membinggungkan masyarakat.

Namun, Aji mengaku hasil komunikasi dengan Mendikbud Muhadjir Effendy, memastikan ujian sekolah untuk SD tahun 2018 akan dilaksanakan untuk tiga mapel. Begitu juga  dengan SMP belum menerapkan ujian sekolah berstandar nasional (USBN) delapan mapel, melainkan empat mapel seperti tahun sebelumnya. Informasi pelaksanaan USBN delapan mapel tersebut datang dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) yang sebenarnya baru sekadar usulan, keputusan sepenuhnya ada di tangan Kemendikbud.

“Saya sudah menanyakan, pertanyaan kepada pimpinan BSNP, mau dilakukan. Tetapi pertanyaan saya ke Mendikbud mengatakan tidak, tentu keputusannya di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Namun, mau delapan, tiga, atau lima itu sebaiknya kita tunggu resminya saja,” ungkapnya saat ditemui Harianjogja.com di kantornya, Selasa (9/1/2018).

Advertisement

Komunikasi tersebut dilakukan Baskara Aji pada Senin (8/1/2018). Atas dasar jawaban dari Mendikbud tersebut, lanjutnya, ia meyakini pelaksanaan ujian sekolah SD akan berlangsung tiga mata pelajaran saja. Namun, jika secara tiba-tiba Mendikbud memutuskan delapan mapel, kata dia, hal itu bisa saja terjadi dan DIY menyatakan siap melaksanakan.

Aji tidak menampik, meski sebenarnya semua sekolah menyatakan kesiapan dengan delapan, namun dengan waktu yang tinggal lima bulan lagi maka tergolong sangat mepet sebagai persiapan. “Kesiapan untuk delapan itu sebenarnya belum siap, karena mestinya kalau mau menjadi delapan itu dipersiapkan setahun sebelumnya, terutama dari dukungan anggaran,” tegasnya.

Oleh karena itu, kemungkinan pelaksanaan delapan mata pelajaran itu akan dilaksanakan pada 2019 mendatang. Aji mengimbau kepada sekolah dan orang tua siswa kelas VI SD agar menyikapi pelaksanaan ujian tidak secara berlebihan. Penambahan jam pelajaran sebaiknya tak perlu dilakukan agar tidak membebani siswa. Ia justru menyarankan, pelaksanaan USBN dihadapi seperti ujian sekolah pada umumnya, karena hakikatnya yang membedakan hanya ada tambahan soal dari pusat.

Advertisement

“Orang tua dan sekolah tidak perlu terlalu heboh dalam mensikapi. Kami berharap, Kementerian itu kalau belum menjadi suatu keputusan pasti tidak usah dirilis dulu. Karena orang tidak bisa membedakan ini BSNP atau Kemendikbud. Padahal semua produk BSNP itu tidak bisa diimplementasikan kalau tidak menjadi keputusan menteri,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif