Jateng
Rabu, 10 Januari 2018 - 22:50 WIB

PENEMUAN MAYAT : Duh, Kakek-Kakek Tak Bernyawa di Selter BRT Trans Jateng

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi jenazah. (JIBI/Solopos/Dok.)

Penemuan mayat laki-laki berusia 60 tahun terjadi di selter BRT Trans Jateng di Semarang.

Semarangpos.com, SEMARANG Seorang kakek-kakek yang diketahui bernama Ari Wibowo, 60, warga Karangmalang RT 002/RW 003, Mijen, Kota Semarang, Jawa Tengah ditemukan sudah tak bernyawa di selter Bus Rapid Transit (BRT) Trans Jateng di Jl. Diponegoro, Candisari, Kota Semarang, Rabu (10/9/2018) pagi.

Advertisement

Saat ditemukan warga sekitar, kakek-kakek tersebut dalam posisi tubuh terlentang seperti orang tengah tidur di kursi selter. Informasi yang diperoleh Semarangpos.com dari aparat Polsek Candisari menyebutkan mayat kakek-kakek itu kali pertama ditemukan Sarmini, 47, warga Kebonagung, Sidoharjo, Wonogiri yang tengah berada di selter tersebut.

“Saksi tiba di selter sekitar pukul 05.00 WIB. Ia kemudian melihat korban dalam posisi terlentang di kursi selter. Awalnya, saksi menduga korban tengah tertidur,” terang Kanit Reskrim Polsek Candisari, Iptu Supriyanto, kepada wartawan di Mapolsek Candisari, Kota Semarang, Rabu.

Namun, lanjut Supri, Sarmini mulai curiga dengan kondisi korban karena tak menunjukkan gerakan sama sekali saat tertidur. Penasaran dengan hal itu, Sarmini pun menghampiri korban untuk melakukan pengecekan. “Saat diperiksa ternyata tangan kakek-kakek itu sudah membiru. Napas dan detak nadinya juga sudah tidak ada,” imbuh Supri.

Advertisement

Mengetahui korban sudah tak bernyawa, Sarmini langsung melaporkan penemuan itu kepada petugas Satlantas Polrestabes Semarang yang tengah mengatur lalu lintas di sekitar lokasi. Petugas Satlantas langsung melanjutkan laporan itu ke aparat Polsek Candisari.

Polisi yang datang ke lokasi pun langsung melakukan olah tempat kejadian perkara dan membawa jenazah korban ke RSUP dr. Kariadi untuk divisum. Dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan tanda-tanda luka bekas penganiayaan maupun tindak kekerasan di tubuh korban. “Diduga kakek itu tewas lantaran sakit,” beber Supri.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif