Jogja
Rabu, 10 Januari 2018 - 09:42 WIB

Monsoon Asia Bisa Sebabkan DIY Diguyur Hujan Lebat

Redaksi Solopos.com  /  Bhekti Suryani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi cuaca ekstrem berupa hujan deras. (JIBI/Dok)

Warga diminta waspada hujan berintensitas tinggi.

Harianjogja.com, JOGJA–Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Jogja mengimbau masyarakat waspada memasuki puncak musim penghujan. Sejumlah perbaikan kerusakan infrastruktur akibat bencana November lalu juga saat ini masih dalam proses perbaikan.

Advertisement

Hal itu disampaikan oleh Bayu Wijayanto, Kasie Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Jogja, Selasa (9/1/2018). “Masyarakat yang rawan daerah bencana harus waspada karena memang puncaknya bulan-bulan ini,” katanya. Pihaknya juga sudah menyiapkan semua peralatan dan logistik mengantisipasi kejadian yang muncul. Harapannya, tidak ada korban yang muncul jika masyarakat lebih awas.

Terlebih lagi, sempat terjadi hujan deras beberapa hari belakangan meski belum ada laporan soal kerusakan yang terjadi di wilayah perkotaan. Ia menerangkan jika Kota Jogja kerap terdampak hujan yang terjadi di wilayah pegunungan Sleman salah satunya di bantaran Kali Code.

Karena itu, pihaknya berkoodinasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) guna memantau perubahan cuaca.

Advertisement

Djoko Budiyono, Kepala kelompok Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Yogyakarta menerangkan penguatan monsoon Asia atau fenomena perubahan iklim secara ekstrem yang terjadi akibat adanya perubahan tekanan udara secara ekstrem di kawasan daratan India dan Lautan Hindia. Monsoon Asia membawa uap air dan bersifat bawah menyebabkan munculnya potensi hujan di sebagian besar wilayah DIY di bulan ini. Kota Jogja, bersama dengan Kulonprogo dan Sleman, bakal diguyur hujan intensitas sedang-lebat berkisar 30-70 mm per hari.

“Prediksinya muncul sore sampai malam hari,” katanya. Untuk beberapa hari belakangan, ia menyebutkan jika hujan yang muncul mencapai 175 mm sehingga masuk kategori tinggi. Periode Januari-Februari diprediksi bakal menjadi puncak musim hujan sehingga masyarakat diminya waspada akan munculnya sejumlah bencana, salah satunya seperti genangan air, banjir maupun longsor di daerah bantaran kali.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif