Jateng
Selasa, 9 Januari 2018 - 04:50 WIB

PILKADA 2018 : Gerindra Tutup Peluang Putra K.H. Maimoen Zubair

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ketua Majelis Syariah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Maimoen Zubair (ppp.or.id)

Pilkada 2018 yang memunculkan nama Taj Yasin Maimoen sebagai peserta Pilgub Jateng memupus nama tiga putra lain K.H. Maimoen Zubair.

Semarangpos.com, SEMARANG — Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) menutup peluang putra K.H. Maimoen Zubair—yang biasa juga dieja Maimun Zubair—untuk diusung dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Tengah 2018. Sikap itu diambil menyusul pascapenyerahan rekomendasi PDIP kepada Ganjar Pranowo dan Taj Yasin Maimoen untuk maju sebagai peserta Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Jateng 2018.

Advertisement

“Tidak mungkin kita ambil putra Mbah Maimoen, kita juga menjaga nama besar beliau,” kata Ketua DPD Partai Gerindra Jateng Abdul Wachid saat dihubungi melalui saluran telepon dari Kota Semarang, Senin (8/1/2018). Semula, empat putra K.H. Maimoen Zubair, yakni Abdul Ghofur Maimoen (Gus Ghofur), Majid Kamil Maimoen (Gus Kamil), Muhammad Wafi Maimoen (Gus Wafi), dan Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin).

[Baca juga Ini Dia Kandidat Cawagub Sudirman Said di Pilgub Jateng…]

Ia mengungkapkan penentuan nama yang terpilih mendampingi calon gubernur Sudirman Said yang direkomendasikan Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional, dan Partai Keadilan Sejahtera menjadi peserta pilkada atau tepatnya Pilgub Jateng 2018 baru akan ditentukan Senin (8/1/2018) siang. “Siang ini ada pertemuan di Jakarta membahas penentuan bakal cawagub Pilkada Jateng,” ujarnya.

Advertisement

Juru Bicara Tim Pemenangan Sudirman Said, Untoro, menambahkan penentuan nama bakal calon wakil gubernur yang dinilai sesuai untuk mendampingi cagub Sudirman Said yang diusung tiga partai politik masih terus berproses. Menurut dia, sejak ditetapkan sebagai cagub sesuai mandat yang diberikan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Sudirman Said terus melakukan komunikasi politik dengan sejumlah pihak dari berbagai latar belakang untuk mencari bakal cawagub yang pas.

“Pak Dirman menempatkan proses mencari cawagub sebagai peristiwa kebudayaan dan silaturahim, proses membangun persaudaraan, memperkuat ukhuwah yang pada gilirannya merajut keberagaman, bukan peristiwa politik,” katanya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif