Jogja
Selasa, 9 Januari 2018 - 15:20 WIB

DKP Gunungkidul Targetkan Produksi Perikanan 478.773 Ton

Redaksi Solopos.com  /  Kusnul Istiqomah  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/Bisnis)

Berbagai upaya dilakukan untuk peningkatan produksi

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Gunungkidul targetkan produksi perikanan budi daya sebesar 19.773 ton dan produksi perikanan tangkap 459.000 ton.

Advertisement

Sekretaris DKP Sugeng Raharjo mengatakan, berbagai upaya dilakukan untuk peningkatan produksi tersebut. “Terutama tentu pendekatan ke kelompok nelayan dan juga para pemilik ikan di air tawar, dengan berbagai penyuluhan atau pembinaan,” ujarnya, Senin (8/1/2018).

Terkait kendala, untuk perikanan tangkap banyak faktor yang sulit dikendalikan, seperti alam, dan musim ikan itu sendiri. Untuk permasalahan alat tangkap masih bisa teratasi. Sementara, untuk perikanan budi daya juga dipengaruhi cuaca. Hal itu terjadi lantaran ketika kemarau datang, air masih sulit untuk didapat di Gunungkidul, sehingga cukup mengganggu pembudidayaan ikan.

Ia berharap, para pelaku usaha perikanan baik tangkap maupun budi daya dapat berinovasi untuk hasil olahan ikan. Hasil produksi tidak hanya dijual mentah atau digoreng, tapi ada inovasi lain.

Advertisement

Jumlah nelayanpun diharapkan bertambah. Hal ini berarti anak-anak dari nelayan setidaknya ada yang melanjutkan dengan ilmu dan keberanian lebih sehingga dapat menjangkau kawasan-kawasan yang berpotensi ikan yang selama ini belum terjamah. Pemerintah juga telah berupaya melindungi nelayan-nelayan tersebut dengan asuransi.

Kepala Seksi Kenelayanan Supriyono mengatakan, asuransi nelayan tersebut memberi manfaat banyak dan sudah cukup banyak para pendaftarnya. “Di 2017 kita targetkan 1.000 kartu nelayan, realisasinya 811. Di 2018 ini kita targetkan 500 karena total nelayan di Gunungkidul sekitar 1.200-an,” katanya.

Namun, disayangkan asuransi tersebut hanya berlaku setahun dan para pendaftar hanya diperkenankan mendaftar satu kali. Setelah itu diharapkan nelayan dapat mandiri memiliki asuransi.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif